Saturday, June 14, 2025
spot_img
HomeSosial BudayaKemanusiaanDarah Prajurit di Perbatasan: Persembahan untuk Kemanusiaan dan Negeri

Darah Prajurit di Perbatasan: Persembahan untuk Kemanusiaan dan Negeri

Para prajurit Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat Yonarhanud 15/DBY saat mendonorkan darahnya di di Gedung Serbaguna PLBN Wini, Desa Humusu Wini, Kecamatan Insana Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara, Selasa (20/5/2025). (foto: Yonarhanud 15/DBY)

TTU, CAKRAWARTA.com – Di ujung timur Nusantara, di batas senyap antara Indonesia dan Timor Leste, semangat merah putih tak pernah padam. Di tengah udara kering dan sunyi yang membelah dua negara, prajurit-prajurit TNI dari Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat Yonarhanud 15/DBY menunjukkan bahwa cinta tanah air tak hanya soal menjaga tapal batas dengan senjata, tetapi juga soal mengulurkan tangan untuk sesama.

Dipimpin oleh Lettu Arh Suparlan, 30 personel SSK III yang tersebar di pos-pos perbatasan rela meluangkan waktu dan tenaga untuk sebuah tugas mulia: mendonorkan darah mereka di Gedung Serbaguna PLBN Wini, Desa Humusu Wini, Kecamatan Insana Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), hari ini, Selasa (20/5/2025).

Di tengah kesibukan menjaga kedaulatan dan stabilitas wilayah perbatasan, mereka datang bukan untuk perang, tapi untuk memberi hidup. Bersama tenaga medis dari RSUD Kefamenanu, para prajurit menyalurkan darah -sebuah simbol pengorbanan dan ketulusan dari jiwa-jiwa penjaga pertiwi.

“Ini bukan hanya setetes darah. Ini adalah pesan bahwa prajurit TNI hadir untuk rakyat. Kami di sini tidak hanya menjaga perbatasan, tapi juga menjahit kemanusiaan,” ujar Lettu Arh Suparlan dengan mata teduh penuh makna.

Pihak RSUD Kefamenanu pun tak mampu menyembunyikan rasa haru dan bangga atas kepedulian luar biasa dari para penjaga negeri itu.

“Kami sangat berterima kasih atas kedatangan dan kepedulian Satgas Pamtas RI-RDTL, khususnya Yonarhanud 15/DBY SSK III. Di daerah perbatasan yang serba terbatas, setetes darah dari para prajurit ini adalah harapan bagi banyak nyawa,” ungkap perwakilan RSUD Kefamenanu.

Di Hari Kebangkitan Nasional ini, para prajurit itu telah membuktikan bahwa semangat kebangkitan bukan hanya soal perjuangan di medan tempur, tetapi juga tentang hadir dan berguna untuk sesama—dari garis depan perbatasan, untuk Indonesia yang lebih manusiawi. (*)

Editor: Abdel Rafi

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular