Wednesday, December 17, 2025
spot_img
HomePolitikaBEM SI Kritik Kesepakatan Dagang RI-AS, Ini Jawaban Tegas Rahman Sabon Nama...

BEM SI Kritik Kesepakatan Dagang RI-AS, Ini Jawaban Tegas Rahman Sabon Nama APT2PHI

Ilustrasi

JAKARTA, CAKRAWARTA.com – Ketua Umum Asosiasi Pedagang dan Tani Tanaman Pangan dan Hortikultura Indonesia (APT2PHI), Rahman Sabon Nama, menanggapi kritik Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) terkait kesepakatan dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS), khususnya soal tarif impor timbal balik.

Menurut Rahman, pandangan miring yang disampaikan BEM SI terhadap hasil negosiasi Presiden Prabowo Subianto dan Presiden AS Donald Trump pada 15 Juli 2025 sebaiknya dikaji ulang secara lebih jernih dan objektif.

Dalam pertemuan bilateral itu, Presiden Trump menyetujui penurunan tarif impor produk Indonesia ke pasar AS dari 32 persen menjadi 19 persen. Sebagai timbal balik, Indonesia akan menghapus sekitar 99 persen hambatan tarif untuk berbagai produk ekspor AS, termasuk produk industri, pertanian, dan makanan.

Namun, kesepakatan ini dinilai merugikan Indonesia oleh BEM SI. Ketua Aliansi BEM SI, Muzamil Ihsan, menyatakan bahwa pihaknya akan menggelar aksi unjuk rasa serentak di seluruh Indonesia pada 25–27 Juli 2025, dan akan memusatkan demonstrasi nasional di Jakarta pada 28 Juli 2025 mendatang.

“Justru kesepakatan tarif ini adalah keberhasilan besar diplomasi ekonomi Indonesia. Dari 32 persen menjadi 19 persen, itu bukan angka kecil. Ini jelas hasil dari pendekatan win-win solution,” tegas Rahman Sabon Nama di Jakarta, Kamis (24/7/2025).

Ia menambahkan bahwa penurunan tarif tersebut membuka peluang ekspor besar bagi produk-produk sektor padat karya nasional, seperti garmen dan alas kaki, yang selama ini memiliki pasar kuat di AS. Kesepakatan ini, menurutnya, akan memberi dampak signifikan terhadap peningkatan investasi, penciptaan lapangan kerja, dan relokasi industri ke Indonesia.

Rahman Sabon Nama, Ketua Umum APT2PHI.

“AS adalah mitra dagang utama Indonesia setelah Tiongkok. Dengan tarif baru ini, produk kita punya daya saing lebih kuat. Ini bukan kerugian, tapi keuntungan strategis,” ujarnya.

Rahman juga menyebut bahwa produk unggulan seperti minyak sawit dan minyak inti sawit turut mendapat manfaat besar dari penghapusan hambatan tarif oleh AS.

Menanggapi rencana aksi BEM SI, Rahman menawarkan ruang dialog terbuka.

“Saya mengajak saudara Muzamil Ihsan dan para pimpinan BEM SI untuk berdiskusi. Jangan buru-buru menilai sebelum melihat data dan konteks. Dialog lebih sehat daripada sekadar orasi,” ucapnya.

Rahman menyebut siap berdialog bersama sejumlah tokoh nasional seperti Laksdya TNI (Purn) Dr. Eko Djalmo Asmadi (Komisaris Utama Agrinas Jalandri Nusantara), ekonom senior Dr. Fuad Bawazier, dan Laksda TNI (Purn) Soleman B. Pontoh, mantan Kepala BAIS TNI. Dialog tersebut, menurut Rahman, akan difasilitasi di Gedung Garuda TV Jakarta dan hasilnya akan disampaikan langsung kepada Presiden Prabowo Subianto.

“Tujuan kita bukan berdebat, tapi mencari titik terang dan solusi terbaik untuk bangsa,” pungkas Rahman.(*)

Editor: Abdel Rafi 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular