Thursday, May 15, 2025
spot_img
HomeEkonomikaBelajar ke Negeri Tirai Bambu, BALAD dan SANTRI Grup Bawa Misi Ilmu...

Belajar ke Negeri Tirai Bambu, BALAD dan SANTRI Grup Bawa Misi Ilmu untuk Indonesia

Founder dan owner BALAD dan SANTRI Grup, HRM Khalilur R Abdullah Syahlawiy atau Gus Lilur. 

SURABAYA, CAKRAWARTA.com – Dengan semangat menggenggam ilmu demi masa depan Indonesia, dua perusahaan nasional, Bandar Laut Dunia Grup (BALAD Grup) dan Sarana Nata Tambang Lestari Grup (SANTRI Grup), akan memberangkatkan delapan delegasi ke Tiongkok pada pekan ketiga Mei 2025.

Dipimpin langsung oleh pendirinya, HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy—yang dikenal pula sebagai Gus Lilur—rombongan ini akan menimba pengetahuan dari Negeri Tirai Bambu di dua sektor vital: budidaya teripang dan teknologi penambangan.

“Ini bukan sekadar perjalanan bisnis, ini ziarah ilmu. Sebagaimana sabda Nabi: Carilah ilmu walau sampai ke negeri China. Kami bawa semangat itu,” ujar Gus Lilur dalam keterangan tertulisnya pada media ini, Kamis (15/5/2025).

Menjaga Laut dengan Ilmu

BALAD Grup melalui anak usahanya, Batera Grup (Bandar Teripang Nusantara), saat ini tengah mengembangkan budidaya teripang berbasis kearifan lokal di Teluk Kangean, Sumenep, Jawa Timur. Metode mereka memanfaatkan pagar laut, jaring dasar, dan sistem keramba terbuka yang mengawinkan tradisi dengan kehati-hatian ekologi.

Namun, Gus Lilur mengakui bahwa praktik tersebut menghadapi tantangan regulasi. “Kami ingin belajar dari China, dari yang terbaik, agar bisa tetap menjaga laut tanpa dianggap memagari alam,” ujar pria yang bergelar Kanjeng Pangeran Edo Yudha Negara itu.

Di Tiongkok, mereka akan mengunjungi dua lokasi unggulan budidaya teripang di Provinsi Fujian: Andong Village dan Shajiang Village. Di sana, metode hanging cage dan net cage cultivation menjadi standar industri yang efisien dan berkelanjutan.

Menambang dengan Nurani

Sementara itu, SANTRI Grup yang akan menambang timah, silika, dan zirkon di Bangka Belitung, akan melakukan survei langsung terhadap teknologi tambang di China. Mesin-mesin produksi dari negara tersebut dinilai unggul dalam efisiensi dan ketahanan.

Empat direksi SANTRI Grup, lanjut Gus Lilur, akan mempelajari sekaligus bernegosiasi langsung untuk pengadaan alat-alat berat yang akan digunakan dalam operasi tambang yang berwawasan lingkungan dan keberlanjutan.

Ilmu untuk Indonesia

Gus Lilur menegaskan bahwa misi ini lebih dari sekadar bisnis. “Kami tidak hanya membawa nama perusahaan, tapi membawa harapan banyak nelayan dan masyarakat tambang. Semoga langkah kecil ini bisa menjadi bagian dari kebaikan besar untuk Indonesia dan dunia.”

Kedua grup ini berharap, ilmu yang dipetik di China akan memperkuat posisi Indonesia sebagai bangsa maritim dan tambang yang berdaulat, adil, dan berkeadaban.

“Semua demi kemanusiaan, demi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” tutup Gus Lilur, yang dijuluki Raja Tambang Nusantara sekaligus Nelayan Nusantara itu. (*)

Kontributor: Bustomi

Editor: Abdel Rafi 

Foto: Dokumen Balad Grup

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular