
PACITAN, CAKRAWARTA.com – Di sebuah sudut tenang di Dusun Krajan, Desa Kayen, Pacitan, berdiri sebuah bangunan sederhana yang kini terasa jauh lebih hidup. Panti Asuhan Citra Diri, tempat bernaung bagi puluhan anak-anak tanpa orang tua, bukan lagi sekadar tempat berteduh—ia telah menjadi simbol harapan, hasil dari tangan-tangan kasih yang tak ingin membiarkan mimpi anak negeri runtuh oleh keterbatasan.
Dulu, lantainya masih berupa tanah. Saat malam tiba, udara dingin masuk dari celah-celah dinding kayu yang berlubang. Dan saat hujan turun, buku-buku pelajaran harus segera diselamatkan dari bocornya atap. Tapi semua itu kini berubah. Renovasi yang dilakukan oleh Korem 081/DSJ telah menyulap tempat sederhana ini menjadi hunian yang layak untuk tumbuh dan bermimpi.
Sherly Novitasari, salah satu anak asuh, tak bisa menyembunyikan senyum saat menceritakan perubahan itu. “Alhamdulillah sekarang enak banget. Belajarnya nyaman, nggak takut hujan, atapnya udah bagus. Lantainya juga udah keramik, nggak dingin lagi kayak dulu,” ujarnya polos, sambil memeluk buku pelajarannya, saat ditemui Kamis (15/5/2025). Gadis kecil yang bercita-cita menjadi guru itu kini punya ruang untuk menata masa depan tanpa harus berpindah-pindah tempat setiap kali hujan datang.
Danrem 081/DSJ, Kolonel Arm Untoro Hariyanto, menegaskan bahwa renovasi ini bukan hanya soal perbaikan fisik, tapi juga bentuk kepedulian nyata terhadap masa depan anak-anak. “Kami perbaiki seluruh bagian—dari atap, dinding, lantai, sampai kamar dan MCK. Kami ingin anak-anak ini punya tempat tinggal yang manusiawi, yang layak untuk mereka bertumbuh,” ujarnya.
Renovasi itu meliputi penggantian genteng dan kayu-kayu atap, pemasangan tembok pengganti dinding kayu, hingga pengeraman lantai yang dulunya tanah. Ruang kantor pengurus pun kini berdiri, serta kamar yang lebih layak bagi anak-anak asuh.
Dengan suara penuh tekad, Untoro menambahkan bahwa ini hanyalah awal. “Kami punya 9 Kodim di 9 kabupaten dan 2 kota. Banyak panti asuhan seperti ini yang juga membutuhkan perhatian. Ini langkah kecil, tapi kami berharap bisa membawa dampak besar,” katanya.
Panti Asuhan Citra Diri kini menampung 173 anak asuh, meski hanya sekitar 20 yang tinggal di dalam panti karena keterbatasan ruang. Sisanya, sebanyak 153 anak, tinggal di luar. Namun satu hal yang sama: mereka semua menyimpan harapan, dan kini punya tempat yang lebih layak untuk memelihara mimpi itu.
Renovasi ini mungkin hanya perubahan bentuk. Tapi bagi anak-anak panti, lantai keramik itu bukan sekadar alas kaki—ia adalah pijakan menuju masa depan. Sebuah langkah kecil yang mengantar mereka menapak hari esok, dengan keyakinan bahwa mimpi besar bisa tumbuh di tempat sesederhana apa pun, selama ada cinta dan kepedulian yang tulus. (*)
Kontributor: Arwang
Editor: Rafel
Foto: Arwang