JAKARTA – Jumat (19/8/2016) Ketua Umum DPP APKLI (Asosiasi PKL Indonesia) dr. Ali Mahsun, M. Biomed akan melakukan peninjauan ke Kios Thamrin City di daerah Tanah Abang, Jakarta Pusat. Kunjungan yang dilakukan bersama lembaga perbankan dan pemilik sekaligus pengelola ini dalam rangka mewujudkan Kios Thamrin City sebagai Pusat Grosir PKL Indonesia.
Menurut Ali Mahsun, melalui kemitraan tripartide dan didukung sistem pergudangan online maupun offline, sistem pembiayaan modal usaha dan investasi (finance engineering system) dan teknologi informasi komunikasi (ICT) maka proyeksi Pusat Grosir ini akan bisa segera diwujudkan.
“Hal tersebut (sistem pengelolaan tripartide) juga akan dibuka di beberapa pusat perbelanjaan di Jakarta dan kota-kota besar lainnya. Dengan demikian PKL maju dan berkembang, ekonomi rakyat dan bangsa Indonesia survival mampu hadapi terpaan topan perdagangan bebas dunia kini dan ke depan,” ujar Ali Mahsun.
Ali Mahsun menambahkan bahwa masterplan kehadiran Pusat Grosir PKL Indonesia di Thamrin City ini dan juga dipusat perbelanjaan lainnya nantinya diharapkan dapat mendongkrak kemudahan akses barang yang dijual PKL dengan harga yang lebih premium. Oleh karena itu dibawah kepemimpinannya, APKLI terus lakukan inovasi pembiayaan modal usaha dan sistem pergudangan, juga dukungan sistem informasi dan teknologi.
“Dengan jaringan PKL yang kuat dan dikelola secara profesional akan menjadi kekuatan ekonomi bangsa Indonesia yang terbesar dan jadi pilar utama tegaknya kedaulatan ekonomi bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945”, imbuh dokter alumnus Universitas Brawijaya dan UI tersebut.
Mantan Ketua Umum Bakornas LKMI PBHMI 1995 – 1998 itu berpendapat sudah saatnya, PKL diberi kesempatan untuk mengembangkan usaha mereka agar maju dan bisa berkompetisi di tengah serbuan ritel modern di tanah air. Oleh karena itu, menurutnya, kini saatnya negara dalam hal ini Pemerintah hadir memberikan penguatan atas upaya inisiatif tersebut.
“APKLI yakini PKL mampu bersaing dan unggul bahkan dapat kalahkan ritel modern jika diberi kesempatan yang sama secara luas dan terjangkau. Saya kira ini saatnya Pemerintah mengakhiri bulan madu dengan kongsi kapitalis asing dan berfokus memajukan usaha PKL di Indonesia,” pungkasnya.
(bm/bti)