Sunday, December 7, 2025
spot_img
HomeInternasionalAlumni NTU Gelar Konferensi Regional Di Jakarta, Dorong Penguatan Kerjasama Riset dan...

Alumni NTU Gelar Konferensi Regional Di Jakarta, Dorong Penguatan Kerjasama Riset dan Ekonomi Digital Indonesia-Singapura

Alumni Nanyang Technological University Singapura saat berkumpul dan menggelar reuni sekaligus konferensi regional pertama di Jakarta, Sabtu (26/8/2023). (foto: KBRI Singapura)

JAKARTA – Lebih dari dua ratus alumni Nanyang Technological University (NTU) Singapura berkumpul dan menggelar reuni sekaligus konferensi regional pertama di Jakarta dalam sejarah berdirinya NTU pada tahun 1981. Universitas ternama yang menduduki posisi 5 se-Asia dan 26 sedunia ini mengundang para alumninya yang berasal dan berposisi di Indonesia untuk bertukar pikiran, berdiskusi sekaligus memberikan platform untuk berjejaring, baik antara sesama alumni maupun dengan masyarakat Indonesia secara umum.

Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian yang menjadi pembicara kunci menyatakan banyak kisah sukses dalam pengelolaan negara di Singapura yang layak dan bisa diadopsi di Indonesia. Mendagri Tito yang tahun lalu juga meriah penghargaan dari NTU menyatakan, “Indonesia dapat mencontoh bagaimana penggunaan teknologi berdasarkan riset yang berasal dari perguruan tinggi untuk banyak hal dalam proses administrasi dan pelayanan terhadap warganya”.

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Singapura, Suryo Pratomo, juga menyampaikan hal senada dalam diskusi panel pada konferensi regional tersebut.

“Saat ini, Indonesia memiliki lebih dari 2.000 startup, 2 decacorn, dan lebih dari 7 unicorn. Startup dengan pertumbuhan tertinggi berada di sektor layanan on-demand, teknologi finansial, dan e-commerce,” ujarnya.

Tommy menambahkan bahwa ekonomi digital Indonesia yang tumbuh pesat telah tumbuh sebesar 52% pada tahun 2021 dengan total 53 miliar dolar AS dan diproyeksikan akan melebihi 124 miliar pada akhir tahun 2025. Kondisi ini, papar penyuka olahraga bersepeda itu, sangat tepat jika Indonesia melaksanakan kerja sama intensif dengan Singapura, sebagai salah satu pusat keuangan dan teknologi terbesar di dunia.

Sementara itu, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Singapura, IGAK Satrya Wibawa menyatakan bahwa NTU sebagai salah satu kampus dengan dana riset melimpah dan jaringan periset yang mumpuni dapat membantu dan bekerja sama dalam riset teknologi dan ekonomi digital.

“Hubungan antara Indonesia dan Singapura dalam sektor pendidikan tinggi ditandai oleh kerjasama yang kuat dan saling menguntungkan,“ jelas Satrya dalam keterangan medianya yang diterima redaksi, Selasa (5/9/2023) dini hari.

Kemdikbudristek memfasilitasi potensi kerjasama tersebut melalui berbagai inisiatif, program pertukaran, dan usaha penelitian bersama. Pada tahun 2022, disepakati konsorsium penelitian antara NTU dengan ITB, UI, UGM dan ITS dengan nama INSPIRASI (Indonesia–NTU Singapore Institute of Research for Sustainability and Innovation) yang berfokus pada pembangunan berkelanjutan pada tiga pilar utama Renewable Energy, Circular Economy, and Smart Cities. Lembaga riset bersama ini mendapat dukungan pendanaan dari NTU dan dari LPDP selama lima tahun.

Satrya juga menambahkan, selain konsorsium riset itu, NTU juga tergabung dalam konsorsium enam universitas di Singapura dan lima universitas di Indonesia dalam kerjasama tri dharma pendidikan tinggi dengan nama RISING University Network.

“Kerjasama ini tidak hanya mempromosikan pemahaman budaya dan keunggulan akademik, tetapi juga memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan keahlian, berkontribusi pada kemajuan berbagai bidang studi,” ujar pengajar film dan industri kreatif di Universitas Airlangga ini.

Kick off konsorsium ini disepakati pada tahun 2024 dengan beberapa program pertukaran mahasiswa dan staf pengajar antara kampus-kampus anggota konsorsium.

“Tahun 2023 ini juga tercatat 25 mahasiswa program IISMA menempuh studi selama satu semester di NTU, serta lima mahasiswa di SMU,” papar Satrya.

Singapura menawarkan banyak kemudahan terutama dari jarak dan budaya akademis yang menjadi jujugan akademisi kelas dunia sehingga menjadi favorit tujuan benchmarking universitas di Indonesia.

Konferensi regional NTU tersebut selain dihadiri Mendagri Tito Karnavian dan Duta Besar Indonesia untuk Singapura Suryopratomo, juga hadir Duta Besar Singapura untuk Indonesia Kwook Fook Seng, para pimpinan NTU serta beberapa kampur terkemuka Indonesia termasuk pimpinan BUMN dan industri di Indonesia.

(rils/rafel)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular