Thursday, May 8, 2025
spot_img
HomePolitikaAlumni IPPNU Satukan Kekuatan: Dewan Presidium Nasional Resmi Dibentuk, Perempuan NU Siap...

Alumni IPPNU Satukan Kekuatan: Dewan Presidium Nasional Resmi Dibentuk, Perempuan NU Siap Pimpin Perubahan

Para perempuan NU yang merupakan alumni IPPNU berfoto bersama sesuai membentuk Dewan Presidium  MA IPPNU dalam Munas yang berlangsung di  Auditorium Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak, Jakarta, Senin (5/5/2025). (foto: FA IPPNU Jatim for Cakrawarta)

JAKARTA, CAKRAWARTA.com – Dari ruang-ruang kelas pesantren hingga mimbar kebijakan publik, para alumni Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) membuktikan bahwa perjuangan mereka tak pernah selesai. Dalam suasana penuh semangat dan haru, mereka membentuk Dewan Presidium Nasional Majelis Alumni IPPNU, melalui Musyawarah Nasional (Munas) yang digelar di Auditorium Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak, Jakarta, pada Senin (5/5/2025).

“Ketua MA IPPNU periode 2017–2022 telah menuntaskan amanahnya dengan penuh tanggung jawab. Tapi ini bukan titik akhir—ini awal dari babak baru, di mana alumni IPPNU mengambil peran nyata di ruang-ruang strategis bangsa,” ujar Yulia Istianah, Ketua Forum Alumni IPPNU Jawa Timur, dengan nada yang menggugah pada media ini, Kamis (8/5/2025).

Munas tersebut tak hanya menjadi forum formal, melainkan momen pembangkitan spirit kolektif. Dibalut talkshow inspiratif bertema “Meningkatkan Perempuan dalam Bidang Ekonomi”, Prof. Azizah Ma’ruf Amin memandu diskusi yang diisi oleh Dr. Ida Fauziyah, M.Si. (Fraksi PKB, mantan Menaker), Drs. Hilmi Faisal (PAN), serta Prof. Dr. Hardinsyah, MS.PH.D (pakar gizi dari IPB).

Dalam pemaparannya, Ida Fauziyah menekankan pentingnya keterlibatan perempuan di ruang publik. “IPPNU bukan sekadar kenangan masa remaja. Ini adalah basis kaderisasi perempuan tangguh yang siap memimpin. Kuota 30 persen di parlemen itu bukan hadiah—itu ruang perjuangan yang harus kita isi dengan kapasitas dan keberanian,” tegasnya, disambut riuh tepuk tangan peserta.

Keputusan penting pun lahir dari Munas ini: pembentukan Majelis Alumni IPPNU dalam format Dewan Presidium, lengkap dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yang memuat masa jabatan 5 tahun di tingkat pusat, 4 tahun di tingkat wilayah, dan 3 tahun di tingkat cabang.

Tujuh nama terpilih akan duduk dalam Dewan Presidium Pusat, memimpin organisasi secara kolektif dan bergilir. “Kepemimpinan diatur dengan semangat musyawarah. Tahun pertama si A, berikutnya si B. Tak ada rebutan, yang ada adalah kolaborasi,” jelas Yulia.

Ini bukan sekadar perubahan struktural, melainkan deklarasi semangat baru: bahwa alumni IPPNU siap turun gunung, menyumbang pemikiran, tenaga, dan hati untuk kemajuan umat dan bangsa.

Mereka adalah perempuan-perempuan yang dulunya duduk bersila di lantai madrasah, kini bersiap berdiri tegak di panggung kebijakan. Mereka tak lagi hanya mengurusi majalah dinding dan lomba pidato, tapi mulai merumuskan masa depan Indonesia.

Dari musholla ke parlemen. Dari papan tulis ke meja perundingan. IPPNU tak pernah berhenti berjalan. Hanya berganti medan perjuangan. (*)

Kontributor: Yuli I

Editor: Abdel Rafi

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular