Surabaya, – Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisiyah yang tersebar di seantero Indonesia bahkan dunia melancarkan aksi simpatik bela Palestina serentak di kampus masing-masing pada Selasa (7/5/2024).
Tercatat ada 172 kampus yang secara serentak menunjukkan dukungan kemanusiaan atas tragedi kemanusiaan yang terjadi di Palestina khususnya wilayah Gaza berupa genosida oleh militer negara Israel.
Okupansi atau upaya agresi militer negara Israel untuk mengusir warga Palestina yang dilakukan puluhan tahun kembali memanas sejak awal Oktober 2023 lalu hingga saat ini. Puluhan ribu korban baik perempuan bahkan anak termasuk kehancuran obyek vital seperti rumah sakit, Kampus dan tempat ibadah mendorong aksi simpatik dilancarkan warga dunia mulai dari Amerika, Eropa, Asia termasuk Indonesia.
Pada media ini, Rabu (8/5/2024), Wakil Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik Pimpinan Daerah Muhammadiyah (LHKP PDM) Kota Surabaya, H. M. I. el Hakim, S.H., M.H., C.L.A., C.C.D. menyampaikan bahwa dukungan, “aksi simpatik kampus Muhammadiyah dan Aisyah ini menunjukkan bahwa kemanusiaan dan kemerdekaan harus diperjuangkan dari segala sektor termasuk oleh kaum intelektual”.
Advokat muda yang akrab disebut Cak Hakim itu juga menambahkan, “LHKP PDM Surabaya sangat mendukung upaya strategis dan akademis mewujudkan Palestina merdeka, mulai dari ikut menginisiasi gerakan simpatik Aliansi Bela Rakyat Palestina dengan aksi di depan grahadi tahun lalu hingga upaya akademis mendesak semua negara dan pihak terkait untuk segera menghentikan genosida dan aneksasi militer negara Israel di Palestina, bahkan hal yang sederhana personal seperti gerakan boikot sistemik dengan beralih dari membeli produk yang turut membantu agresi Israel menuju produk lokal yang tentu ikut memberdayakan ekonomi kerakyatan dan keumatan”.
Secara terpisah, Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya yang membidangi LHKP, H. Arif AN, S.H, yang juga Penasehat Aliansi Rakyat Surabaya Bela Palestina, menyambut baik aksi simpatik bela Palestina merupakan wujud kepedulian dan persaudaraan terhadap penindasan militer negara Israel terhadap rakyat Palestina.
Cak Arif menegaskan bahwa Muhammadiyah jelas berdiri bersikap bersama Palestina tidak hanya atas dasar keagamaan namun juga kemanusiaan dan dalam rangka menjaga amanah konstitusi yang menyatakan bahwa kemerdekaan ialah hak segala bangsa.
“Tentu kami berharap seluruh kampus se Indonesia menggelar aksi yang sama, yang saat ini juga banyak dilakukan di seluruh dunia untuk mengecam aksi Israel tersebut,” tandasnya.
Sebagai informasi terkini, Palestina khususnya wilayah Rafah menjadi salah satu obyek yang mulai diserang oleh militer negara Israel. Ratusan ribu warga terdampak langsung oleh agresi militer negara Israel tersebut mulai terdesak baik dari segi keamanan maupun logistik mengingat embargo dan penutupan batas wilayah Palestina yang mencegah masuknya bantuan dilakukan secara masif oleh otoritas negara Israel.
(rils/rafel)
