Friday, November 14, 2025
spot_img
HomeEkonomikaPemerataan Jadi Prioritas! Ini Kejutan Arah Baru Infrastruktur dari Menteri PU

Pemerataan Jadi Prioritas! Ini Kejutan Arah Baru Infrastruktur dari Menteri PU

Menteri PU Dody Hanggodo saat memberikan kuliah umum tentang infrastruktur di Aula Garuda Mukti, Kampus MERR-C Unair, Surabaya, Jumat (14/11/2025). (foto: Unair for Cakrawarta)

SURABAYA, CAKRAWARTA.com – Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia, Dody Hanggodo mengungkapkan bahwa sejumlah arah baru pembangunan infrastruktur nasional dalam sebuah kuliah umum di Surabaya, Jumat (14/11/2025). Salah satu “kejutan” yang disampaikan adalah perubahan fokus besar-besaran: pembangunan tidak lagi terpusat di kota besar, tetapi diarahkan merata hingga pelosok Nusantara.

Di hadapan peserta kuliah umum, Dody menegaskan bahwa ketahanan nasional tidak dapat ditopang oleh kekuatan militer atau ekonomi saja. Menurutnya, negara yang tangguh adalah negara yang mampu menjamin ketersediaan pangan, energi, serta akses pembangunan yang merata bagi seluruh warga.

“Infrastruktur bukan sekadar beton dan baja. Ia adalah tanda harapan bangsa,” ujarnya. Pembangunan, tegasnya, harus menjadi instrumen moral untuk memastikan kesetaraan dan kesempatan ekonomi bagi semua kelompok masyarakat.

Dody kemudian membeberkan orientasi baru Kementerian Pekerjaan Umum mulai 2025. Empat lingkup kerja strategis mulai dari sumber daya air, bina marga, cipta karya, dan prasarana strategis, menjadi tumpuan pemerataan pembangunan.

Ia menekankan bahwa pemerintah tidak ingin lagi melihat pembangunan terkonsentrasi di pusat-pusat pertumbuhan. “Arah pembangunan harus dikembalikan pada upaya menyatukan bangsa. Bangunan fisik hanyalah akibat; yang utama adalah kehadiran negara di setiap jengkal wilayah,” katanya.

Program pemerataan ini disebut sebagai langkah untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan memperkuat daya saing nasional dalam jangka panjang.

Menteri Dody juga menegaskan perlunya keterlibatan akademisi dalam merumuskan dan mengawal kebijakan infrastruktur. Kajian ilmiah dari perguruan tinggi, katanya, menjadi penuntun penting agar pembangunan tetap relevan dan tidak kehilangan prinsip moral.

“Pembangunan tidak boleh kehilangan moralnya. Kampus adalah penjaga kualitas dan kompas arah pembangunan,” ujarnya.

Mengakhiri pemaparannya, Dody menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur adalah investasi jangka panjang bagi ketahanan bangsa. “Ketika kita membangun infrastruktur, kita sebenarnya sedang membangun sebuah peradaban. Semoga semua yang kita kerjakan dapat menjadi warisan bagi generasi berikutnya,” tegasnya.(*)

Kontributor: PKIP

Editor: Abdel Rafi

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular