SURABAYA, CAKRAWARTA.com – Siapa sangka, dari sekadar membantu mahasiswa menganalisis data untuk skripsi, Lussi Agustin kini memimpin sebuah perusahaan riset yang berkembang secara nasional. Alumnus Program Studi Statistika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga (UNAIR) ini membuktikan bahwa kemampuan analisis data dapat menjadi modal besar dalam membangun karier profesional sekaligus membuka peluang bisnis.
Berbekal ilmu statistik dan semangat wirausaha, Lussi mendirikan PT Cemerlang Statistika Indonesia (StatsMe) pada 2017 bersama beberapa rekannya. Perusahaan ini awalnya hanya beroperasi di Surabaya dengan klien dari kalangan mahasiswa. Namun berkat ketekunan dan konsistensi menjaga kualitas layanan, StatsMe berkembang pesat hingga kini menangani proyek riset dari berbagai instansi pemerintah, perusahaan swasta, dan lembaga nasional.
“Awalnya kami fokus pada mahasiswa, kemudian bergeser ke segmen dinas. Tahun 2017 kami dirikan PT dan terus berkembang sampai sekarang,” kenang Lussi.
Kini StatsMe memiliki kantor cabang di Mojokerto, Surakarta, Depok, dan Makassar, serta tengah menyiapkan ekspansi ke Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, dan Sumatera.
Sebagai direktur utama, Lussi tidak hanya mengelola bisnis, tetapi juga membangun tim lintas keilmuan yang solid. Ia percaya, kekuatan data terletak pada kolaborasi.
“Kami berawal dari statistik, tapi kini banyak berkolaborasi dengan lembaga di bidang lain. Data kan bisa masuk ke banyak sektor,” jelasnya.
Di bawah kepemimpinannya, StatsMe rutin mengadakan pelatihan dan gathering dua kali setahun untuk memperkuat budaya belajar dan adaptasi tim. “Saya selalu ingatkan tim agar tidak cepat puas. Kita harus terbuka terhadap pengetahuan dan tren baru,” tambahnya.
Menariknya, di tengah kesibukan memimpin perusahaan, Lussi kembali ke almamaternya, UNAIR, untuk melanjutkan studi magister di bidang Kebijakan Publik. “Karena bisnis kami banyak berhubungan dengan pemerintah, saya ingin memahami bagaimana kebijakan itu dibuat dan bisa saya integrasikan dengan data,” tuturnya.
Pemimpin Perempuan di Dunia Riset
Sejak awal berdiri, tim StatsMe banyak diisi oleh perempuan muda. Bagi Lussi, hal ini bukan kebetulan, tetapi bentuk nyata dari komitmen pemberdayaan perempuan di dunia kerja profesional.
“Saya bukan membedakan gender, tapi perempuan harus bisa berdaya dan punya semangat lebih ketika berkarier. Menjadi pemimpin perempuan itu penuh tantangan, tapi bukan berarti tidak bisa,” ujarnya.
Sebagai pemimpin, Lussi menekankan pentingnya profesionalitas dan kualitas riset. “Dunia riset bukan hanya tentang hasil, tapi juga pelayanan. Kita harus menjaga hubungan baik dengan klien, memberi hasil maksimal dan pelayanan yang melebihi harapan,” katanya.
Bagi Lussi, ilmu statistik bukan sekadar teori, tapi bekal untuk memahami realitas dan mengambil keputusan berbasis data. Ia menilai, keseimbangan antara hard skill dan soft skill menjadi kunci sukses di bidang riset.
“Keilmuan harus terasah, tapi soft skill juga penting karena kita berinteraksi dengan banyak pihak. Jadi, keduanya harus berjalan beriringan,” pesannya.
Lussi juga berpesan kepada mahasiswa dan alumni UNAIR agar tidak takut memulai dari nol. “Kalau jadi perintis itu harus berani memulai. Banyak ide, tapi tanpa realisasi ya tidak akan jadi karya. Semuanya harus disiapkan dengan data dan riset,” ujarnya.
Bagi Lussi, kesuksesan tidak hanya diukur dari omzet atau bertahannya bisnis, melainkan dari seberapa besar manfaat yang bisa diberikan bagi orang lain.
“Kami tidak hanya mempertaruhkan diri sendiri, tapi juga kehidupan tim dan keluarga mereka. Jadi, semuanya harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh,” pungkasnya.(*)
Kontributor: PKIP UNAIR
Editor: Abdel Rafi
