Saturday, October 25, 2025
spot_img
HomePendidikanPeringatan Hari Santri di Diwek, KH Falaqul Alam Serukan Pentingnya Adab Santri

Peringatan Hari Santri di Diwek, KH Falaqul Alam Serukan Pentingnya Adab Santri

Antusiasme ribuan jamaah dalam acara “Gebyar Shalawat dan Pengajian Umum” dalam rangka puncak peringatan Hari Santri nasional 2025 di Diwek, Jombang, Jumat (24/10/2025) malam. (foto: Mukani)

JOMBANG, CAKRAWARTA.com – Ribuan jamaah tumpah ruah di halaman Pondok Pesantren Falahul Muhibbin, Desa Watugaluh, Kecamatan Diwek, Jombang, Jumat (24/10/2025) malam. Meski diguyur hujan deras, mereka tetap antusias mengikuti Puncak Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025 yang digelar Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Diwek.

Kegiatan bertajuk “Gebyar Shalawat dan Pengajian Umum itu dihadiri tak kurang dari 3.000 jamaah, terdiri atas pengurus MWCNU, ranting, badan otonom, lembaga, serta para santri dari berbagai pesantren di sekitar Diwek.

Lantunan shalawat dari Jam’iyah Shalawat Nahdlatul Ulama (Jasnu) Diwek menggema di bawah rintik hujan, menciptakan suasana khusyuk sekaligus hangat. Di sela gemuruh doa, semangat jamaah tak surut sedikit pun.

“Meski hujan deras sejak awal acara, jamaah tetap istikamah mengikuti kegiatan sampai selesai. Ini bukti cinta kepada ulama dan Nahdlatul Ulama,” ujar Nursalim, Ketua Panitia, dengan wajah penuh syukur.

Turut hadir dalam kegiatan itu Camat Diwek beserta jajaran forkopimcam, termasuk Kapolsek dan Danramil Diwek, yang memberikan apresiasi atas semangat warga NU memperingati Hari Santri Nasional.

Dalam sambutannya, KH Hamdi Sholeh, Ketua MWCNU Diwek, mengingatkan bahwa perjuangan warga NU hari ini jauh lebih ringan dibanding para pendahulu yang berjuang merebut kemerdekaan.

“Kalau dulu para kiai berjuang bukan diguyur hujan, tapi diguyur peluru Belanda,” ujarnya disambut tepuk tangan dan takbir jamaah.

Ia mengajak seluruh warga NU di Diwek untuk menjaga persatuan dan kerukunan. “Hanya dengan kerukunan, program-program NU bisa berjalan dengan baik di wilayah ini,” tegasnya.

KH Falaqul Alam: Adab adalah Jiwa dari Ilmu!

Puncak acara diisi dengan mauidzah hasanah oleh KH Falaqul Alam, pengasuh Pondok Pesantren Roudhotul Tholibin Mojokerto. Dalam ceramahnya, ia menekankan pentingnya menjaga adab sebagai ruh utama pendidikan pesantren dan kehidupan santri.

“Kalau tidak ada Resolusi Jihad, tidak akan mungkin terwujud kemerdekaan Indonesia,” tegasnya, mengingatkan peran besar para ulama dan santri dalam sejarah bangsa.

KH Falaqul Alam menjelaskan, perjuangan santri tidak berhenti saat kemerdekaan dicapai, melainkan terus berlanjut dalam mengisi dan menjaga nilai-nilai kemerdekaan. “Santri berjuang bukan hanya dengan senjata, tapi dengan ilmu, akhlak, dan adab. Itu yang membedakan pesantren dari lembaga pendidikan lain,” katanya.

Ia juga menyoroti munculnya pemberitaan media yang kerap menggambarkan dunia pesantren secara negatif. “Itu bukan karena ketidaktahuan, tapi ada niat melemahkan pesantren,” ujarnya dengan nada tegas.

Menurut KH Falaqul Alam, pesantren adalah benteng terakhir adab dan moral bangsa. “Ilmu tanpa adab itu ibarat api tanpa kendali. Tapi pesantren mengajarkan keduanya: ilmu yang beradab,” ungkapnya.

Ia menutup tausiyahnya dengan pesan mendalam bahwa, “Selama adab dijaga, selama itu pula Indonesia akan tetap dilindungi Allah dan diberkahi kesuksesan.”

Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh KH Syamsuddin Ali. Meski pakaian mereka basah, jamaah pulang dengan hati hangat dan semangat baru yakni menjadi santri sejati yang tidak hanya berilmu, tapi juga beradab. (*)

Kontributor: Mukani

Editor: Abdel Rafi

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular