Sunday, December 14, 2025
spot_img
HomeSains TeknologiKesehatanKasus Flu Meledak di Malaysia, Epidemiolog UNAIR Ini Ingatkan Agar Indonesia Waspada

Kasus Flu Meledak di Malaysia, Epidemiolog UNAIR Ini Ingatkan Agar Indonesia Waspada

ilustrasi. (gambar: Tim Cakrawarta)

SURABAYA, CAKRAWARTA.com – Ledakan kasus influenza di Malaysia dalam beberapa pekan terakhir mengundang perhatian dunia kesehatan. Lonjakan hingga tujuh kali lipat ini bukan sekadar gejala musiman, melainkan peringatan dini tentang rapuhnya kekebalan populasi pasca pandemi COVID-19.

Menurut Pakar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR) sekaligus , Laura Navika Yamani fenomena ini harus disikapi serius dan dianalisis secara komprehensif.

“Langkah pertama adalah memastikan bahwa kenaikan ini mencerminkan peningkatan kasus nyata, bukan sekadar akibat pelaporan atau tes yang meningkat,” jelasnya.

Laura menambahkan, laporan Kementerian Kesehatan Malaysia menunjukkan adanya lonjakan klaster influenza di sekolah-sekolah dan institusi pendidikan, serta peningkatan kasus influenza-like illness (ILI) di fasilitas kesehatan.

Menurut Laura, ada tiga faktor utama yang menyebabkan gelombang flu di negeri jiran tersebut.

  1. Perubahan musim dan cuaca lembab, yang mempercepat penyebaran virus influenza di kawasan tropis.

  2. Penurunan kekebalan alami pasca pandemi, akibat minimnya paparan virus selama masa pembatasan sosial.

  3. Pergeseran strain virus, khususnya pada influenza A seperti H3N2 dan H1N1, yang bisa membuat vaksin musiman menjadi kurang efektif.

“Selama pandemi, banyak anak-anak dan remaja tidak terpapar virus flu. Akibatnya, ketika virus kembali beredar, daya tahan mereka belum siap,” imbuh wanita yang juga merupakan Ketua Research Center on Global Emerging and Re-emerging Infectious Diseases UNAIR itu.

Kedekatan geografis dan tingginya mobilitas warga membuat Indonesia tidak kebal terhadap ancaman serupa. Namun, Laura menegaskan, risiko ini bisa ditekan jika langkah pencegahan dilakukan sejak dini.

“Sistem surveilans di puskesmas dan rumah sakit perlu diperkuat. Masyarakat juga harus segera memeriksakan diri bila mengalami gejala flu berat,” tegas alumnus Program Doktoral Kobe University, Jepang itu.

Ia menambahkan, perilaku hidup bersih, etika batuk, serta penggunaan masker di ruang padat bisa sangat membantu mencegah penularan.

UNAIR di Garis Depan Riset dan Deteksi Virus

UNAIR, melalui Lembaga Penyakit Tropis (LPT) dengan laboratorium berstandar BSL-2 dan BSL-3, siap berperan dalam mendeteksi dan mengidentifikasi virus influenza secara genomik.

Pakar Epideiologi FKM UNAIR, Laura Navika Yamani. (foto: dokumen pribadi)

“Kolaborasi antara LPT, rumah sakit, dan fakultas-fakultas kesehatan di UNAIR menunjukkan kekuatan sinergi riset, pendidikan, dan pengabdian masyarakat,” kata Laura yang juga Sekretaris LPT UNAIR itu.

Menurutnya, kesiapan riset dan jejaring akademik yang solid merupakan modal penting menghadapi ancaman wabah di masa depan.

Sebagai penutup, Laura mengingatkan agar masyarakat tetap tenang namun waspada.

“Jangan menyepelekan gejala flu. Dengan disiplin dalam pencegahan dan deteksi dini, kita bisa mencegah ledakan serupa di Indonesia,” pungkasnya.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular