
PAMEKASAN, CAKRAWARTA.com – Di tengah maraknya aksi demonstrasi yang kerap mewarnai ruang publik, ratusan pelajar di Pamekasan mengikuti Halaqoh Qolbu Talks bertema “Menyikapi Demo dalam Pandangan Islam”. Acara yang digelar Pengurus Daerah Pelajar Islam Indonesia (PII) Pamekasan pada Jumat (5/9/2025) malam di Masjid Al Manar SMAN 1 Pamekasan ini menghadirkan Ustadz Agus, dosen UIN Madura, sebagai pemateri utama.
Diskusi ini diadakan sebagai ruang belajar bagi pelajar untuk memahami bagaimana Islam memandang aksi demonstrasi. Pasalnya, di usia mereka yang masih muda, fenomena aksi massa seringkali menimbulkan rasa ingin tahu sekaligus dilema: bolehkah demo dilakukan, dan bagaimana cara menyikapinya dengan benar?
Dalam pemaparannya, Ustadz Agus menegaskan bahwa Islam tidak menolak penyampaian aspirasi, namun ada batasan yang jelas. “Demo boleh dilakukan, asalkan tidak menimbulkan kerusakan, tetap menjaga adab, dan berada dalam koridor amar ma’ruf nahi munkar,” ujarnya. Ia juga mengingatkan pentingnya memulai perubahan dari diri sendiri sebelum menuntut perbaikan dari orang lain.
Suasana kajian berlangsung hidup dan interaktif. Peserta tidak hanya mendengarkan, tetapi juga diberi ruang bertanya langsung, bahkan menyampaikan pengalaman mereka terkait aksi massa yang sering mereka lihat di media. Diskusi yang hangat membuat pesan utama semakin membekas: bahwa kritik harus disampaikan dengan cara bermartabat, bukan dengan amarah apalagi anarki.
Melalui kegiatan ini, PII Pamekasan berharap para pelajar mampu tumbuh sebagai generasi kritis yang sehat, peka terhadap persoalan bangsa, namun tetap menjadikan Islam sebagai pedoman utama dalam bersikap. Dengan begitu, aspirasi dapat tersampaikan tanpa merusak, dan semangat perbaikan tetap berjalan dalam bingkai adab. (*)
Kontributor: Annisa
Editor: Abdel Rafi



