Sunday, November 23, 2025
spot_img
HomeSosial BudayaTiga Bulan Membimbing Mimpi, Lembaga Kebudayaan Depok Persembahkan Pentas Lenong Denes

Tiga Bulan Membimbing Mimpi, Lembaga Kebudayaan Depok Persembahkan Pentas Lenong Denes

Para pelajar saat berlatih Lenong Denes bersama Firman Dialut di Lembaga Kebudayaan Depok. (foto: Ramses)

DEPOK, CAKRAWARTA.com – Selama tiga bulan penuh, di bawah cahaya harapan yang tak pernah padam, Lembaga Kebudayaan Depok (LKD) merangkul puluhan pelajar dalam pelatihan Lenong Denes, menggandeng maestro panggung Firman Djalut.

Dalam perjalanan yang sarat semangat ini, Lenong Denes Puja Betawi — di bawah nahkoda Firman — akan mempersembahkan sebuah lakon bertajuk “Putri di Sarang Siluman”. Pertunjukan ini digelar hari ini, Sabtu (26/4/2025), pukul 18.30 WIB, di Panggung Betawi Ngoempoel Creative Center (BNCC), Tanah Baru, Depok.

Tak sekadar berlatih, para pelajar ini telah diajak menyelami samudera tradisi, berdialog dengan akar budaya yang mungkin nyaris terlupakan. LKD berharap, lewat kegiatan ini, seni dan budaya Betawi tak hanya dikenal, tapi dicintai dan diwariskan, dari hati ke hati.

Melatih pelajar bukan hanya soal teknik pentas, tapi tentang membangkitkan cinta pada tanah air, pada akar budaya kita sendiri. Kami sungguh terharu melihat antusiasme mereka — berlatih tekun, tak kenal lelah. Ini bukti: generasi muda kita masih punya ruang di hatinya untuk tradisi,” ungkap Kurniawan, Ketua Lembaga Kebudayaan Depok, pada Jumat (25/4/2025).

Pertunjukan ini akan menjadi peristiwa budaya yang istimewa, turut dihadiri oleh Wali Kota Depok Dr. H. Supian Suri M.M., Pembina LKD sekaligus anggota DPR RI Ir. H. Nuroji M.Si., serta Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata, Eko Herwiyanto.

Tak berhenti sampai di situ, setelah pentas Lenong Denes, rangkaian acara akan dilanjutkan dengan Workshop Lenong Preman, bersama Emak Iin, Bang Udin Nganga, dan Baba Boy Manisa “Entong Sueb” — seniman-seniman yang telah menyalakan bara semangat di jagat lenong jalanan. Pentas lanjutan ini akan digelar pada 26 Juli 2025, menjadi jembatan yang mempertemukan dua napas lenong: Denes dan Preman.

Kelak, para pelajar yang berlatih ini akan memilih jalannya sendiri: menjadi penerus Lenong Denes yang adiluhung atau Lenong Preman yang menggelegak dari nadi rakyat. Kedua kelompok ini direncanakan akan berpentas besar pada 4 Oktober 2025.

Bagi Firman Djalut, mengajarkan lenong adalah cara membalas budi pada leluhur. Saya dan abang saya menjaga apa yang diwariskan Engkong dan Bapak. Ini bukan sekadar hiburan, ini darah, ini jiwa. Warisan ini harus hidup di tangan anak-cucu kita, katanya dengan mata berkaca-kaca, di sela latihan, pada Sabtu (19/4/2025) lalu.

Tak hanya Firman, beberapa pelaku teater kenamaan seperti Andri Bayuardi, Edi Darim, Iman Sembada, Arief Lintau, Sihar Ramses Simatupang, Bambang Wahyudin, dan Eka Perdana turut menuangkan ilmunya. Bersama, mereka membangun jembatan antara masa lalu dan masa depan.

Pelatihan ini juga mendapatkan dukungan dari Kementerian Kebudayaan melalui program “Indonesiana”, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), yang turut mengundang pelajar se-Depok untuk ikut serta.

Sebagai penanda perjalanan yang penuh makna ini, LKD juga tengah menyiapkan sebuah buku tentang sejarah dan perkembangan lenong di Kota Depok — sebuah warisan baru yang diukir dari semangat muda dan cinta pada tradisi. Buku ini akan diluncurkan bersamaan dengan puncak pementasan di awal Oktober mendatang.

Karena tradisi bukan sekadar kenangan — ia adalah napas yang harus terus kita tiupkan, agar hidup tak pernah kehilangan akarnya.

(Ramses/Rafel)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular