JAKARTA – Demonstrasi gabungan berbagai ormas yang bergabung dalam Aliansi Tarik Mandat (ATM), Rabu (28/10) di depan gedung DPR/MPR RI menuntut ditariknya mandat rakyat dari Jokowi-JK. Aksi dimulai pukul 15.00 WIB tersebut dihadiri sekitar 2000 massa. Aksi yang berlangsung hingga sekitar pukul 18.00 WIB itu berakhir ricuh. Terjadi bentrokan antara aparat kepolisian yang berjaga dengan ribuan massa aksi.
Sembilan demonstran ATM hingga hari ini ditahan Polda Metro Jaya yaitu 2 orang dari GPII, 2 orang dari KOBAR, 4 orang dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan 1 orang dari SEKBER APKLI. Walau demikian, penahanan tersebut tidak menyurutkan semangat perjuangan peserta aksi. Ditemui, hari ini, Kamis (29/10), Ketua Umum Sekber Indonesia Berdaulat, dr. Ali Mahsun menyatakan, penahanan atas sebagian peserta aksi tarik mandat tidak akan membuat dirinya melangkah mundur.
“Kami tidak akan pernah mundur sejengkalpun, tidak boleh takut pada resiko apapun demi dan untuk Selamatkan NKRI Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 (PPKI 18/8/1945). Kobarkan api semangat selamatkan Indonesia, usir ‘penjajah’ bangsa dan negara Indonesia,” tegas Ali Mahsun kepada tim Cakrawarta.com dengan nada berapi-api.
Bahkan, Ali mendesak para pemuda dan mahasiswa Indonesia di tengah momentum Sumpah Pemuda untuk bangkit dari ‘tidur panjang’nya dan selamatkan Indonesia yang kini dinilainya tengah berada dalam bahaya.
“Wahai pemuda dan mahasiswa Indonesia, bangun dan bangkitlah dari nina bobo tidur panjangmu. Selamatkan Indonesia yang kedaulatan bangsanya dirampas bangsa asing dan bangsa aseng, yang saat ini berada di ujung tanduk dan dijajah bangsa asing/aseng,” imbuh Ali dengan penuh semangat.
Tokoh yang juga merupakan Ketua Umum Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) meminta para PKL dan rakyat Indonesia pada umumnya untuk bersama-sama bersinergi berjuang menyelamatkan bangsa.
“Wahai PKL, rakyat dan kekuatan elemen bangsa Indonesia ayo bangkit dan tetap bangkit selamatkan Indonesia yang aset ekonomi dan kekayaan alamnya dirampas bangsa asing dan aseng. Yang menyusup, yang perjuangannya setengah-setengah, yang mata-mata dan yang lacurkan diri untuk jual bangsa dan negara kami persilahkan untuk minggir!” pungkas Ali
Untuk diketahui, hingga pukul 03.30 WIB sejumlah tokoh berusaha untuk menemui 9 peserta demo yang ditahan Polda Metro Jaya tetapi usaha mereka gagal dengan dalih polisi merupakan perintah dari atasan. Tokoh yang mendatangi Polda Metro jaya tersebut di antaranya Ketua Umum GPII, Karman BM dan Ali Mahsun sendiri.
(am/bti)