SURABAYA – Fakultas Vokasi Departemen Bisnis Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar Seminar Nasional Sustainable Business (SNSB 2019). Seminar bertajuk Inovasi Bisnis Digital Era Industri 4.0 dalam Memperkuat Daya Saing Bangsa itu digelar pada Kamis (18/7/2019).
Seminar tersebut dihadiri langsung oleh Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur Dr. H. Emil Elestianto Dardak, M.Sc. dan Wakil Rektor III UNAIR Prof. Ir. Moch. Amin Alamsjah, M.Si., Ph.D. Adapun hadir sebagai narasumber dalam seminar itu ialah Pengawas Bank Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Surabaya Daddi Peryoga dan Kepala Pengembangan Bisnis PT. Amartha Mikro Fintek Kiki Ahmadi.
Bertempat di Swiss Belinn Manyar, Wakil Rektor III UNAIR Prof. Ir. Moch. Amin Alamsjah, M.Si., Ph.D. memberikan sambutan. Prof Amin mengatakan bahwa bisnis tidak terlepas dari arus globalisasi. Ada beberapa keuntungan dan perhatian yang perlu menjadi fokus. Keuntungannya ialah terpenuhinya semua kebutuhan konsumen dengan masuknya produk-produk inovasi dari luar Indonesia.
“Namun di sisi lain, ada sebuah tantangan yang luar biasa bagi produk-produk kita untuk bisa bersaing dengan produk-produk luar negeri,” imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur Dr. H. Emil Elestianto Dardak, M.Sc hadir dalam SNSB 2019 sebagai keynote speaker. Dr. Emil menyampaikan bahwa industri 4.0 memiliki ciri khas yang agak berbeda. Perubahan dalam industri 4.0 merupakan perubahan di dalam perubahan, istilahnya adalah continuous change within the big change.
Lebih lanjut Dr. Emil menjelaskan mengenai artificial intelegence (kecerdasan buatan). Artificial Intelegence (AI) adalah kecerdasan yang tidak dilakukan melalui otak manusia tetapi menyerupai kemampuan otak manusia.
“Hal yang paling sederhana, misalnya, bagaimana toren air kita akan mengirim sinyal ke pompa air untuk menarik air jika airnya sudah habis, kita menggunakan pelampung. Itu hal-hal sederhana. Algoritmanya masih sederhana,” ungkapnya.
Triple Track Development terdiri atas tiga hal penting menjadi hal yang sangat penting. Pertama, Transformation Enabler yang memiliki proritas fokus pada millenial proffession. Kedua, Core competence yang memiliki proritas fokus pada Science, Technology, Engineering, dan Mathematics (STEM) Discipline. Ketiga, Supporting Environment yang memiliki proritas fokus pada Financial Technology.
Dr. Emil berharap, masyarakat ke depannya dapat terus mendukung program pemerintah provinsi Jawa Timur. Dr. Emil percaya bahwa keamajuan Jawa Timur bisa tercapai apabila dunia pendidikan juga turut berpartisipasi.
“Saya percaya bahwa kemajuan Jawa Timur tidak mungkin bisa dicapai apabila akademisinya, dunia pendidikan tingginya, tidak ikut mengkawal,” pungkasnya.
(bus/bti)