Wednesday, May 1, 2024
HomeInternasionalTuan Rumah Pertemuan Ulama Internasional, Indonesia Siap Dorong Perdamaian di Afghanistan

Tuan Rumah Pertemuan Ulama Internasional, Indonesia Siap Dorong Perdamaian di Afghanistan

Presiden Joko Widodo bersalaman dengan Ketua Dewan Perdamaian Afghanistan Karim Khalili, Senin (29/1/2018) di Istana Haram Sarai (Wisma Negara), Kabul, Afghanistan. (foto: biro pers setpres)

 

 

KABUL – Dalam kunjungan kenegaraan bilateral Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan dengan Ketua Dewan Perdamaian Afghanistan Karim Khalili dalam kunjungan bilateralnya ke negara yang tengah dilanda konflik tersebut. Pertemuan itu digelar di Istana Haram Sarai (Wisma Negara), Kabul, Afghanistan, pada Senin (29/1/2018). Jokowi mengawali pembicaraannya dengan menyampaikan rasa duka mendalam atas tragedi yang terjadi di Kabul beberapa waktu belakangan. Kejadian tersebut sampai merenggut setidaknya puluhan jiwa.

“Saya turut mendoakan agar keluarga dan sahabat yang ditinggal diberi ketabahan. Kekejian ini tidak akan melunturkan semangat kita. Namun, hanya akan semakin memperkuat keinginan untuk menciptakan perdamaian,” ujar Jokowi kepada Karim Khalili.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga berterima kasih atas kunjungan yang dilakukan oleh Ketua Dewan Perdamaian Afghanistan beserta delegasi ke Jakarta beberapa waktu lalu. Melalui kunjungan balasan ini, Presiden Jokowi hendak meneguhkan komitmen Indonesia dalam membantu upaya perdamaian di Afghanistan.

“Kunjungan ke Kabul akan saya gunakan untuk meneguhkan komitmen Indonesia membantu peace building di Afghanistan sebagaimana diminta oleh Presiden Afghanistan,” tegasnya.

Kunjungan kli ini benar-benar dimanfaatkan oleh Presiden Jokowi untuk melakukan pembicaraan yang lebih detail mengenai langkah yang akan diambil ke depan, termasuk rencana penyelenggaraan pertemuan ulama Internasional.

Presiden juga menyarankan kiranya proses perdamaian bersifat inklusif. Tindak lanjut dari pertemuan ini akan segera ditindaklanjuti di Jakarta.

“Indonesia siap menjadi tuan rumah. Saran saya, pertemuan bersifat inklusif,” tandas Presiden Jokowi.

 

(bti)

RELATED ARTICLES

Most Popular