Saturday, November 1, 2025
spot_img
HomeSains TeknologiLingkunganTradisi Bersih Desa Ngentrong: Saat TNI, Polri, dan Warga Bersatu Merawat Warisan...

Tradisi Bersih Desa Ngentrong: Saat TNI, Polri, dan Warga Bersatu Merawat Warisan Leluhur

Momen bersatu padunya warga, TNI dan Polri saat memulai Tradisi Bersih Desa dengan nyekar terlebih dahulu ke makam leluhur desa di Desa Ngentrong, Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek, Sabtu (1/11/2025).(foto: Arwang)

TRENGGALEK, CAKRAWARTA.com – Sabtu (1/11/2025) pagi ini, aroma tanah basah dan wangi bunga kamboja bercampur di udara. Puluhan warga Desa Ngentrong, Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek, tampak berjalan bersama menuju makam leluhur desa. Di antara mereka tampak Sertu Budi Kurniawan, Babinsa Ngentrong dari Koramil 0806-08/Karangan, serta Aipda Joko Utomo, Bhabinkamtibmas setempat. Mereka tidak datang untuk patroli keamanan, melainkan ikut larut dalam tradisi tahunan Bersih Desa, sebuah warisan budaya yang terus hidup di tengah arus modernisasi.

Tradisi ini bukan sekadar ritual, melainkan ungkapan syukur dan penghormatan kepada para pendahulu yang telah membuka dan menjaga tanah Ngentrong. Dengan khidmat, warga bersama aparat menabur bunga dan memanjatkan doa, mengenang perjuangan para leluhur yang menjadi fondasi kehidupan desa hari ini.

“Bersih Desa bukan sekadar kegiatan tahunan. Ini simbol rasa syukur atas rezeki dan keselamatan dari Tuhan Yang Maha Esa,” tutur Sertu Budi Kurniawan yang akrab disapa Pak Budi.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, pelaksanaan Bersih Desa menjadi ajang mempererat tali silaturahmi antara warga, pemerintah desa, TNI, dan Polri. Semua elemen bergerak bersama, dari tokoh agama, perangkat desa, hingga karang taruna, bergotong royong menyiapkan ziarah makam, membersihkan lingkungan, hingga doa bersama di balai desa.

Bagi Sertu Budi, kehadiran TNI di tengah masyarakat dalam kegiatan budaya seperti ini adalah bagian dari tugas moral untuk menjaga persatuan.

“Kami dari TNI selalu berkomitmen hadir di tengah rakyat. Tradisi seperti ini memperkuat semangat gotong royong dan persaudaraan. Inilah wujud nyata kemanunggalan TNI dengan rakyat,” ujarnya.

Sementara itu, Aipda Joko Utomo, Bhabinkamtibmas Ngentrong, menyebut kegiatan ini juga menjadi wadah membangun sinergi lintas sektor.

“Pelestarian budaya seperti Bersih Desa tak bisa berdiri sendiri. TNI, Polri, dan pemerintah desa harus terus bergandengan tangan menjaga keamanan dan kekompakan. Dari sinilah ketertiban tumbuh,” katanya.

Warisan Leluhur, Inspirasi untuk Generasi Muda

Kepala Desa Ngentrong, Nurhadi Sofwan, menyampaikan apresiasinya terhadap kebersamaan warga dan aparat keamanan yang selalu hadir dalam setiap momentum sosial desa.

“Warga merasa lebih aman dan kompak karena didampingi Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Sinergi tiga pilar ini bukan slogan, tapi benar-benar terasa manfaatnya,” ujarnya.

Tak hanya bagi orang tua, semangat tradisi ini juga menjadi ruang belajar bagi generasi muda. Mereka belajar bahwa kemajuan tidak harus melupakan akar budaya.

Supriyadi, salah satu tokoh masyarakat, menegaskan pentingnya menanamkan nilai-nilai budaya kepada anak muda.

“Kami ingin generasi muda tetap mengenal dan bangga pada tradisi lokalnya. Bersih Desa ini bukan sekadar acara, tapi warisan yang menjaga jati diri masyarakat Ngentrong,” ucapnya.

Bersih Desa Ngentrong tahun ini tidak hanya diisi dengan ziarah, tapi juga kegiatan kerja bakti, pemasangan umbul-umbul, serta doa bersama. Semua dilakukan dengan semangat “guyub rukun”, sebuah semangat khas desa yang kini menjadi energi sosial luar biasa.

Tradisi ini membuktikan bahwa sinergitas TNI-Polri dengan masyarakat tidak hanya terlihat di bidang keamanan, tetapi juga dalam menjaga budaya dan memperkuat karakter kebangsaan. Dari tradisi lokal, tumbuh nasionalisme yang berakar kuat.

“Selama TNI dan rakyat bersatu, keamanan dan kesejahteraan akan selalu terjaga,” pungkas Sertu Budi Kurniawan.

Di tengah perubahan zaman, Bersih Desa Ngentrong menjadi pengingat bahwa nilai-nilai gotong royong dan kebersamaan adalah kekuatan sejati bangsa ini. Saat TNI, Polri, pemerintah desa, dan masyarakat berjalan beriringan, bukan hanya budaya yang lestari, tapi juga persaudaraan yang abadi.(*)

Kontributor: Arwang

Editor: Abdel Rafi 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular