
TULUNGAGUNG, CAKRAWARTA.com – Suasana duka menyelimuti Waduk Wonorejo pagi itu. Setelah tiga hari pencarian tanpa henti, harapan yang terus digantungkan di langit perbatasan Desa Samar dan Waduk Wonorejo akhirnya menemukan jawabannya. Jenazah Ibu Eti Puspitasari ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, mengapung di area Tumpak Bledek, Kamis (22/5/2025), sekitar pukul 06.00 WIB.
Ibu Eti dilaporkan hilang sejak Senin (19/5), saat ia dan anaknya terseret arus sungai di Dusun Sendang Bedog, Desa Samar, Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung. Sejak saat itu, langit pagi dan malam dihiasi doa keluarga dan tetangga, sementara langkah-langkah penuh harap terus menapak di sepanjang bantaran sungai.
Tim Gabungan—terdiri dari Basarnas, BPBD, anggota Koramil Tipe B 0807/15 Pagerwojo, Polsek Pagerwojo, Senkom, serta puluhan warga setempat—tak menyerah walau lelah mulai merayap. Pada hari ketiga, saat matahari baru mulai menghangatkan Waduk, seorang warga melihat sosok yang terapung di kejauhan. Itu adalah Ibu Eti.
Evakuasi segera dilakukan pada pukul 08.00 WIB menggunakan perahu karet. Para relawan, termasuk anggota TNI dari Koramil Pagerwojo, dengan hati-hati mengangkat jasad sang ibu dari pelukan air. Beberapa menunduk, beberapa meneteskan air mata. Semua membisu, seolah memahami betapa berat duka yang dipikul keluarga korban.
Jenazah langsung dibawa ke dermaga Waduk Wonorejo, kemudian diserahkan kepada tim Inafis Polres Tulungagung untuk proses pemulasaran di RSUD dr. Iskak. Sang suami, yang sejak hari pertama tak beranjak dari lokasi pencarian, turut mendampingi jenazah istri tercintanya pulang ke rumah duka di Dusun Sendang Bedog.
Danramil Pagerwojo, Kapten Inf Edi, menyampaikan duka cita mendalam atas peristiwa ini. Ia mengatakan, kehadiran anggota TNI di lapangan bukan semata tugas, melainkan bentuk kemanusiaan dan empati.
“Kami turut berduka sedalam-dalamnya. Kami berkomitmen akan terus mendukung pencarian anak korban yang hingga kini belum ditemukan. Ini adalah panggilan kemanusiaan, bukan sekadar penugasan,” ujar Kapten Edi.
Hingga berita ini diturunkan, Tim Gabungan masih terus menyusuri Waduk Wonorejo dengan harapan yang belum padam. Doa terus dipanjatkan, semoga sang anak yang belum ditemukan bisa segera kembali—meski dalam kondisi apa pun—agar keluarga bisa benar-benar menutup luka dengan keikhlasan.
(Arwang/Rafel)