
Trenggalek, – Desa Jajar merupakan salah satu desa wisata di Kabupaten Trenggalek dengan nuansa budaya dan tradisi-tradisi pedesaan yang sangat kental. Desa Jajar merupakan pusat preservasi seniman pahat, lukis, dan juga kesenian tradisional. Salah satu destinasi wisata di Desa Jajar adalah Taman Jajar Gumregah yang terletak di bawah bukit. Taman ini merupakan lahan luas di tengah persawahan dan jalan utama Desa Jajar.
Taman ini dulunya lahan pertanian yang kemudian dibentuk menjadi tempat perkumpulan masyarakat dengan dibangun paseban untuk tempat orang bertemu, gazebo, dan pendopo untuk memberikan ikon pariwisata dan daya tarik tersendiri.
Masyarakat dapat menikmati makanan dan minuman di paseban Taman Jajar Gumregah. Sedangkan gazebo dan pendopo yang ada di Taman Jajar Gumregah seringkali menjadi rujukan pemerintah daerah untuk mengadakan acara rapat dan pertemuan kantor lainnya. Seringkali Taman Jajar Gumregah ini juga menjadi area camping untuk anak-anak sekolah, mulai dari tingkatan SMP sampai SMA, dengan kegiatan perkemahan.
Melihat potensi kepariwisataan yang dimiliki oleh Desa Jajar, pada Sabtu (26/10/2024) lalu, tim akademisi UPN Veteran Jawa Timur berkolaborasi dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Jajar, yakni Kumbokarno Mukti, untuk membuat atraksi baru di Taman Jajar Gumregah. Atraksi baru tersebut dinamakan Taman Dolanan (Taman Permainan) yang berisikan permainan outbond untuk anak-anak kecil.
Taman Dolanan terdiri dari satu jembatan anak-anak panjang, dua wahana panjat untuk anak-anak, dan satu rope course. Adanya dua wahana panjat juga sebenarnya menjadi cerminan atraksi wisata lainnya yang ada di Desa Jajar, yakni Bukit Kenteng.
Harapan dari dibuatnya permainan outbond tersebut adalah munculnya kembali keceriaan anak-anak kecil yang bermain-main dengan riang gembira yang bisa menambah pengalaman sensor motorik dan afektif pada anak-anak.
Taman Dolanan juga menjadi upaya akademisi UPN Veteran Jawa Timur dan Pokdarwis Kumbokarno Mukti untuk memutus ketergantungan anak-anak kecil pada smartphone. Sehingga anak-anak masih memiliki ruang untuk bermain dan tidak hanya dirumah serta mengembalikan dimensi sosial budaya pada anak-anak kecil di pedesaan.

Hendra Maulana, yang pada kesempatan ini menjadi pencetus ide pelaksanaan kegiatan pengembangan Taman Dolanan di Desa Jajar Gumregah, berujar, “Taman Dolanan ini diharapkan mampu mengembalikan keceriaan anak-anak kecil di pedesaan dari permainan-permainan yang jauh dari gadget. Saya sendiri memiliki anak kecil, terkadang ingin juga membawa anak saya kembali ke masa dimana bermain di lapangan merupakan hal yang sangat mengasyikkan. Oleh karena itu, semoga harapan kami dapat terwujud dan semoga Taman Dolanan ini semakin menyehatkan bagi generasi-generasi penerus di Desa Jajar ini.”
Sementara itu, Imam Basori, selaku Ketua Pokdarwis Kumbokarno Mukti Desa Jajar, mengungkapkan kebahagiaannya atas terlaksananya konsep Taman Dolanan di Desa Jajar. “Saya sendiri jujur sangat berharap dari adanya Taman Dolanan ini dapat membangkitkan kembali semangat bermain-main di lapangan luas seperti ini. Sama seperti Mas Hendra, saya ingin anak-anak kecil di Desa jajar sebagai generasi penerus ini mampu dan mau menikmati permainan-permainan motorik seperti yang ada di Taman Dolanan Desa Jajar ini,” ujarnya dalam keterangannya pada media ini, Sabtu (2/11/2024).
Untuk diketahui, pembuatan atraksi Taman Dolanan di Desa Jajar Gumregah merupakan pengembangan pariwisata yang ada di Desa Jajar Gumregah selama ini. Program yang didanai oleh LPPM UPN Veteran Jawa Timur ini menjadi pembangkit semangat Pokdarwis Kumbokarno Mukti di Desa Jajar karena dengan adanya kolaborasi ini maka pembangunan dan pengembangan pariwisata di Desa Jajar tidak hanya dilakukan oleh pemerintah Desa Jajar sendiri, namun juga melibatkan peran serta dari pihak lainnya, termasuk UPN Veteran Jawa Timur.
(praja/rafel)



