
Surabaya, – Bisnis rumput laut Masih sangat prospek terutama untuk pasar ekspor global. Salah satu pemain yang masuk dalam bisnis ini adalah Balad atau Bandar Laut Dunia Group yang dimiliki oleh sosok asal Jawa Timur yaitu HRM Khalilur R. Abdullah Sahlawiy. Pria yang karib disapa dengan Gus Lilur itu menargetkan bisnis budidaya rumput laut yang sedang dirintisnya bisa menembus pasar dunia. Setidaknya ada sembilan negara yang menjadi target pasarnya yakni China, Jepang, Amerika, Eropa, Korea, Australia, Thailand, Malaysia dan Singapura.
“Dahsyat! Hanya satu kata itulah yang terucap dari mulut saya ketika Direksi Balad Group melakukan presentasi agenda budidaya rumput lautnya” ucap Gus Lilur lewat keterangan tertulisnya pada media ini, Selasa (18/3/2025).
Pria asli Situbondo itu mengungkapkan bahwa ternyata, cashflow bisnis rumput laut jauh lebih hebat dari bisnis tambang batubara apalagi nikel.
“Gak ada apa-apanya. Setelah presentasi Direksi Balad Group itu saya memutuskan untuk segera ekspansi besar-besaran di usaha budidaya rumput laut,” tegasnya menambahkan.
Apalagi, lanjutnya, pada bulan April 2025 mendatang, ia akan menjelajah 9 negara yang menjadi tujuan ekspor untuk memasarkan rumput laut dan 3 negara untuk memasarkan lobster yaitu China, Jepang dan Amerika Serikat.
“Tentu anjangsana usaha saya di 9 negara bukan hanya bicara rumput laut, melainkan meliputi pula 2 jenis usaha perikanan budidaya dan perikanan tangkap,” tukas pria murah senyum itu.
“Namun, fokus utama kontrak jual beli yang saya kejar adalah lobster dan rumput laut,” tambah Gus Lilur.
Selain itu, lanjutnya, dirinya akan datang ke 9 negara dengan 1 Identitas yaitu, pemilik budidaya rumput laut terbesar di dunia dengan mencapai 50.000 hektar yaitu BRULANTARA alias Bandar Rumput Laut Nusantara atau pemilik budidaya rumput laut terbesar di dunia.
“Dengan identitas tersebut, sangat mudah bagi saya untuk “MEMANGGIL” para pengusaha rumput laut dunia hadir menyambut dan bertemu saya di negara mereka,” katanya percaya diri.
Mengapa demikian? Karena menurut Gus Lilur, nelayan laut Nusantara tidak boleh inferior di depan pembeli rumput laut Indonesia siapapun mereka dan dari negara manapun mereka berasal.
“Saya akan hadir di 9 negara dengan membawa kebanggaan Indonesia: Negara Ekuator Khatulistiwa. Bangga Ber-Indonesia. Salam Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia,” tegas Gus Lilur mengakhiri keterangannya.
(rils/rafel)