Thursday, May 9, 2024
HomePolitikaSoal Polemik Kadinsos, Ketua PPDI DKI: Justru Bu Premi Lasari Ini Sangat...

Soal Polemik Kadinsos, Ketua PPDI DKI: Justru Bu Premi Lasari Ini Sangat Apresiatif Pada Penyandang Disabilitas!

Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) DKI Jakarta Premi Lasari. (foto: istimewa)

JAKARTA – Ramai sebelumnya mengenai polemik terciduknya Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) DKI Jakarta Premi Lasari yang disebut oleh Koordinator Jaringan Rakyat Kota Jakarta (JRKJ) Asep Firdaus terciduk tengah bermain tenis di hari dan jam kerja, tepatnya pada Kamis (9/11/2023) sore pukul 15.12 WIB.

Pada Senin (13/11/2023) media ini menghubungi Kadinsos DKI Premi Lasari yang menyebutkan memang beliau bermain tenis tetapi di luar jam kerja yakni di atas pukul 17.00 WIB pada giat fasilitasi atlet disabilitas NPC di Lapangan Tenis Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 3 di Jalan Margaguna Raya No. 01 RT 011 RW 001 Kelurahan Gandaria Selatan, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan.

Menindaklanjuti pernyataan Premi Lasari, media ini menghubungi Ketua Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) DKI Jakarta, Leindert Hermeinadi. Menurut pria yang akrab disapa Pak Didi tersebut, atlet tenis lapangan kursi roda NPC (National Paralimpic Committee) Jakarta memang biasanya berlatih di Ragunan dengan ketinggian tangga yakni sekitar 5 anak tangga dan memang khusus paraplegia.

“Nah di sana itu kan atlet harus digendong-gendong sehingga lama-lama risih juga, maka NPC Jakarta Barat berunding dengan saya yang kebetulan Ketua PPDI DKI Jakarta. Saya pun memberi masukan bahwa masalah olahraga juga perlu bertanding dengan Dinas Sosial dalam hal fasilitas yang dimiliki. Jadi itu inisiatif kita sesama atlet agar dapat lapangan yang lebih accessable,” ujar Pak Didi.

Karena Premi Lasari, lanjut Didi, sering berlatih di Margaguna yang jadwalnya kadang hari Kamis, maka sebagai orang baru, pihak NPC merasa tidak nyaman apabila tidak kenal dengan pengelola Lapangan Tenis tersebut. Karena itu, sesuai kesepakatan akan ada peninjauan penggunaan lapangan tenis tersebut sebagaimana sesuai undangan yakni di rentang pukul 17.00 WIB hingga selesai.

“Ibu Premi janji datang jam 17.00 WIB tapi datangnya jam 17.30 WIB lebih. Kami sudah main lebih 1 game. Dan ibu gak langsung main, banyak ngobrol-ngobrolnya seputar penggunaan Lapangan Tenis untuk para atlet disabilitas dan baru pemanasan sudah magrib,” papar Didi.

Ketua Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) DKI Jakarta, Leindert Hermeinadi. (foto: facebook)

Didi, lanjutnya, merasa prihatin akibat keinginannya meminta bantuan Kadinsos memfasilitasi kegiatan atlet NPC Jakarta, seolah berdampak buruk pada Premi Lasari yang peduli pada atlet disabilitas.

“Saya sangat prihatin karena membawa dan meminta bantuan buat disabilitas itu sangatlah sulit, tapi ketika kita bisa dengan yang berwenang (melalui Premi Lasari, red.) mengapa selalu seperti ini. Kadang lalu dipindah dan untuk mendapat simpati mulai dari nol lagi,” ujarnya sedih karena merasa pemberitaan terkait Premi Lasari tak seharusnya terjadi.

“Selama beliau (Premi Lasari, red.) menjabat Kadinsos DKI, kami tidak ada kendala dan bisa lewat Whatsapp. Kan nyaman ada pejabat seperti ini. Justru kalay ada anak buah yang anggap sepele terhadap disabilitas dan atau seperti hal ini, langsung dipanggil. Bu Premi semuanya cepat, bahkan kalau diingatkan beliau tidak marah,” tandasnya.

Bahkan menurut Didi, untuk Hari Disabilitas Internasional (HDI) tahun ini, begitu dirinya mengirim pesan pada Premi Lasari terkait momentum peringatannya, Dinsos langsung mengadakan rapat. Dia pun mengapresiasi betapa gercepnya Premi Lasari dalam melayani kebutuhan para penyandang disabilitas.

“Sudah banyak teman-teman disabilitas yang dapat rusun dalam waktu tidak lama karena rekomendasi beliau pada bagian terkait. Karena dalam pengalaman kami banyak fasilitas  dan hak disabilitas kalau tidak digunakan bisa dijadikan gudang-gudang, seperti kala toilet yang di Erpetra Kalijodo itu malah dijadikan gudang. Ini cuma 1 contoh. Tapi gercepnya Bu Premi Lasari dalam melayani hak-hak disabilitas ini bagus, harusnya diapresiasi bukan malah seperti ini (pemberitaan yang dianggap menyudutkan Kadinsos, red.),” pintanya mengakhiri keterangan.

(tommy/syahril)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular