Friday, December 5, 2025
spot_img
HomeSosial BudayaKemanusiaanSenyum Anak Berkebutuhan Khusus Warnai Bakti Natal Inklusif di Bhakti Luhur

Senyum Anak Berkebutuhan Khusus Warnai Bakti Natal Inklusif di Bhakti Luhur

Momen kebersamaan dan kebahagiaan antara anak-anak berkebutuhan khusus dan tim pengmas BEM FH Unair di Panti Asuhan dan Panti Jompo Bhakti Luhur, Sidoarjo, Senin (1/12/2025). (foto: Unair for Cakrawarta)

SURABAYA, CAKRAWARTA.com – Suasana haru dan penuh kehangatan menyelimuti Panti Asuhan dan Panti Jompo Bhakti Luhur, Sidoarjo, saat program pengabdian masyarakat Bakti Cendekia Vol. 2 digelar pada Senin (1/12/2025). Mengangkat tema “Together in Grace”, kegiatan ini menghadirkan perayaan Natal inklusif bersama sekitar 40 anak berkebutuhan khusus, menjadi ruang perjumpaan lintas iman sekaligus peneguhan nilai toleransi.

Program yang diinisiasi Departemen Agama BEM Fakultas Hukum Universitas Airlangga ini sengaja menghadirkan kegiatan Natal di lingkungan panti untuk memastikan pemerataan bantuan lintas agama. Pada penyelenggaraan sebelumnya, Bakti Cendekia dilaksanakan di yayasan berbasis Islam.

“Kami ingin semua anak merasakan kehangatan yang sama, apa pun agamanya. Inilah bentuk kecil toleransi yang kami coba hidupkan,” ujar Milhan Aulia Afandi, project officer Bakti Cendekia dalam keterangannya.

Kegiatan dibuka dengan sambutan panitia dan sesi kerohanian yang dipimpin Devin Manek. Anak-anak diajak bernyanyi dan saling mengenal melalui name tag untuk mencairkan suasana. Salah satu momen paling menyentuh terjadi saat menghias pohon Natal, ketika setiap anak menuliskan harapan di hanging notes sebelum menggantungkannya pada pohon.

“Momen ketika mereka menulis mimpi masing-masing itu benar-benar mengharukan. Dari situ kami belajar bahwa keberagaman justru menyatukan,” tutur Milhan.

Sorak gembira kembali terdengar saat sesi melukis gypsum bertema Natal, mulai dari figur Santa Claus hingga snowman. Tidak berhenti di situ, kegiatan hand painting menghadirkan puncak kebersamaan dimana anak-anak menempelkan cap tangan berwarna-warni di banner sebagai simbol persatuan tanpa sekat.

Menjelang akhir acara, panitia menyerahkan sertifikat apresiasi kepada pengelola panti serta donasi yang telah dikumpulkan selama satu bulan sebelum kegiatan. Penyaluran ini menjadi bentuk komitmen untuk menjaga keberlanjutan hubungan dengan lembaga sosial.

Milhan menegaskan bahwa nilai-nilai yang dihidupkan melalui kegiatan ini jauh lebih penting daripada sekadar seremoni. “Kegiatan ini bukan hanya soal bakti sosial. Yang terpenting adalah membawa pulang pesan bahwa perbedaan agama, ras, dan kemampuan tidak boleh memutus tali persaudaraan.”

Senyum dan tawa anak-anak pada akhir kegiatan menunjukkan pesan utama Bakti Cendekia Vol. 2 yaitu Natal adalah milik semua orang, dan kasih dapat hadir di ruang mana pun, tanpa memandang perbedaan.(*)

Kontributor: PKIP

Editor: Abdel Rafi

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular