CIREBON – Mantan Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman pada Kabinet Kerja, Dr. Rizal Ramli menjadi pembicara pada Seminar Nasional bertajuk “Perspektif Rezin Saat Ini” pada hari ini, Kamis (30/3/2017) bertempat di Aula UNSWAGATI (Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati).
Dalam kesempatan ini, Rizal Ramli menyatakan bahwa generasi tua atau aktivis senior kerapkali hanya berbicara masa lalu padahal yang dihadapinya adalah generasi muda sebagai pemegang tongkat estafet nasib bangsa ke depan. Anak muda ini pola pikirnya adalah berbicara mengenai masa kini dan masa depan. Di sini kerap permasalahan terjadi. Adanya perbedaan perspektif atau cara pandang.
Pada seminar ini Bang RR -sapaan akrab Rizal Ramli- mengkritisi langkah-langkah kebijakan pemerintahan Jokowi-JK khususnya di sektor ekonomi. Menurutnya, tidak ada satu negara pun di dunia ini yang justru menjadi makmur dengan mengikuti resep-resep Bank Dunia (World Bank).
“Kebijakan memotong anggaran yang diambil pemerintah justru membuat para kreditor dan bondholder senang tapi menyusahkan bahkan memperparah kondisi rakyat,” ujar Bang RR kepada ribuan mahasiswa yang memadati Aula Unswagati.
Sebagai mantan aktivis 77/78 yang sikapnya tidak pernah berubah walaupun pernah beberapa kali jadi menteri maupun menteri kordinator, Bang RR menegaskan bahwa pada saat Amerika Serikat (AS), Jepang dan Cina mengalami kemerosotan ekonomi, pemerintahan mereka justru melakukan Counter Cyclical Policy sehingga mereka bisa pulih lebih cepat.
“Kita bisa melihat AS, Jepang dan Cina justru memompa sektor perekonomian mereka ketika ekonomi mereka turun, tapi kenapa kita malah melakukan sebaliknya,” retoris Bang RR yang disambut tepuk tangan meriah peserta seminar.
Bang RR mencontohkan misalnya fenomena harga gula di Indonesia yang mencapai 2 kali lipat harga gula di luar negeri. Hal tersebut terjadi karena selama ini Indonesia menggunakan sistem kartel.
“Karena itu, saya mengusulkan untuk mengganti sistem kartel atau sistem kuota ini dengan sistem tarif,” tegasnya.
Melihat perkembangan terkini situasi bangsa khususnya sektor ekonomi Bang RR mendesak Tim Ekonomi pemerintahan Jokowi-JK saat ini untuk bisa kreatif.
“Masa pertumbuhan ekonomi kita cuma 5,1%? Harus ada langkah-langkah yang out of the box,” pungkas Bang RR sebelum mengakhiri pemaparannya.
(mei/bti)