Sunday, December 14, 2025
spot_img
HomePendidikanDunia KampusRibuan Mahasiswa UNAIR Terjun ke Masyarakat: Dari Desa hingga Australia

Ribuan Mahasiswa UNAIR Terjun ke Masyarakat: Dari Desa hingga Australia

Momentum pelepasan ribuan mahasiswa Unair untuk melakukan BBK ke-6 oleh pimpinan rektorat Unair di Gedung ACC, Kampus C Unair, Surabaya, Minggu (6/7/2025). (foto: Unair for Cakrawarta)

SURABAYA, CAKRAWARTA.com – Suasana Gedung Airlangga Convention Center (ACC) Kampus MERR-C Universitas Airlangga (Unair) pagi itu penuh semangat dan haru. Sebanyak 3.159 mahasiswa secara resmi dilepas untuk melaksanakan program Belajar Bersama Komunitas (BBK) ke-6. Mereka bersiap menyambangi berbagai penjuru negeri, bahkan sebagian akan menyeberang hingga ke negeri seberang.

Mereka bukan sekadar menjalankan kewajiban akademik. Mahasiswa Unair hadir ke tengah masyarakat membawa satu misi besar, mengabdi dan menghadirkan solusi nyata.

Program ini akan berlangsung selama satu bulan, mulai 6 Juli hingga 4 Agustus 2025, sebagai wujud nyata tridarma perguruan tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat.

Mengabdi dari Banyuwangi hingga Australia

BBK Unair kali ini terbagi dalam lima jenis kegiatan yang mencerminkan beragam bentuk pengabdian. Sebanyak 1.759 mahasiswa tergabung dalam BBK Reguler, disebar ke berbagai daerah seperti Banyuwangi, Gresik, Lamongan, Madiun, Mojokerto, dan Surabaya.

Sementara itu, 553 mahasiswa mengikuti BBK Literasi, berfokus pada peningkatan literasi di lima kabupaten. Program BBK Penyetaraan melibatkan 769 mahasiswa yang akan membantu pemerataan akses pengetahuan dan pemberdayaan di daerah tertinggal.

Ada pula dua mahasiswa pilihan yang mengikuti BBK Kebangsaan, sebuah program nasional yang berada di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), yang dilaksanakan di Kabupaten Maros dan Pangkep, Sulawesi Selatan.

Dan yang tak kalah membanggakan, 76 mahasiswa Unair dikirim ke luar negeri dalam program BBK Internasional, yakni ke Malaysia dan Australia, bermitra dengan University Malaysia Trengganu, University Teknologi Malaysia, serta University of Notre Dame, Australia.

Ilmu, Etika, dan Karakter Diuji di Lapangan

Ketua Lembaga Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat (LPPM) Unair, Gadis Meinar Sari, menyampaikan pesan penting dalam sambutannya. Ia menegaskan bahwa BBK bukanlah program biasa, melainkan panggung besar bagi mahasiswa untuk membuktikan bahwa ilmu mereka bisa menyentuh dan bermanfaat langsung bagi masyarakat.

“Mahasiswa belajar terjun langsung ke masyarakat, mengaplikasikan ilmunya dalam empat fokus: pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan pemberdayaan ekonomi. Ini bukan sekadar formalitas, tapi ruang belajar yang sangat penting,” ungkap Gadis.

Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga etika dan nama baik almamater.

“Kami tidak segan membatalkan keikutsertaan jika mahasiswa melanggar aturan. Jaga komunikasi dengan Dosen Pembimbing Lapangan dan selalu hormati nilai-nilai lokal. Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung,” tegasnya.

Unair Hadir untuk Memberi, Bukan Sekadar Pergi

Dalam arahannya, Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni, Bambang Sektiari Lukiswanto, menekankan bahwa BBK merupakan titik temu antara ilmu dan aksi.

“BBK ini adalah awal dari implementasi nyata ilmu dan karakter. Saya percaya kalian sudah menyiapkan program berdasarkan survei di lapangan. Pastikan setiap kegiatan membawa dampak, manfaat, dan berkelanjutan,” ujarnya.

Ia berharap setiap mahasiswa mampu menunjukkan jati dirinya sebagai bagian dari Unair yang HEBAT – Humble, Excellence, Brave, Agile, Transcendence.

“Tunjukkan bahwa kalian bukan hanya membawa teori, tapi juga hati. Jadilah agen perubahan. Semoga pengabdian kalian menjadi amal jariyah yang selalu dikenang masyarakat,” pungkasnya.(*)

Editor: Abdel Rafi 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular