SURABAYA – Organisasi bernama Nusa Bangsa Indonesia (NBI) kembali menggeliat. Setelah rutin melakukan kegiatan pembagian paket sembako pada kaum dhuafa di Surabaya, kali ini, NBI akan segera merealisasikan program Bedol Santri. Program ini menjadi menarik karena selain dilandasi pada nilai-nilai keagamaan tetapi juga menyiratkan secara tegas pesan-pesan kebangsaan. Program Bedol Santri adalah program yang mendatangkan putra-putri dari Indonesia Timur untuk belajar agama di beberapa pesantren di Jawa Timur.
Ketua Umum NBI, HRM. Khalilur R. Abdullah Sahlawiy menegaskan bahwa untuk saat ini, pihak NBI melalui unit Filantropi NBI akan memondokkan 297 putra-putri dari daerah Indonesia Timur yang meliputi dari 99 santri dari Nusa Tenggara Timur (NTT), 99 santri dari Maluku dan 99 santri dari Papua.
”Untuk tahap pertama, kita akan memulai mendatangkan 99 santri dari NTT. Pihak kita sudah berada di NTT untuk mengawal para santri yang nantinya akan ditempatkan sementara di Surabaya. Target kita pada bulan Agustus ini, sebanyak 297 dari NTT, Maluku dan Papuasudah akan terealisasi semua,” terang pria yang akrab disapa Gus Lilur pada saat membuka rapat Tim Filantropi NBI di Ruang Kahuripan Hotel Sheraton Surabaya, Sabtu (5/8/2023) sore.
Gus Lilur menambahkan bahwa pada tahapan pertama, 99 santri dari NTT akan mondok di dua Pondok Pesantren (Ponpes) di Jatim yaitu 50 di Ponpes Mamba’ul Ma’arif Denanyar Jombang lalu sisanya sebanyak 49 santri akan belajar di Ponpes Al-Aziziyah Denanyar Jombang.
”Mohon doa pada masyarakat Indonesia Timur, mudah-mudahan apa yang dilakukan oleh NBI ke depan berfaedah untuk syiar Islam di Indonesia Timur,” pungkasnya.
Sementara itu, Miftahul Ulum selaku Ketua Tim Filantropi NBI menjelaskan bahwa pihaknya mengadakan rapat kali ini adalah untuk mempersiapkan penyambutan 99 santri tahap pertama dari NTT.
”Saat ini tim NBI, Kiai Rakhmad Zailani Kiki sudah berada di NTT untuk mempersiapkan keberangkatan adik-adik yang akan dimondokkan di Jawa Timur,” terang pria yang akrab disapa Cak Ulum ini.
Sampai di Surabaya, lanjut Ulum, nantinya para santri akan ditampung antara satu atau dua hari sambil melakukan persiapan, dan nantinya akan diantarkan untuk mondok di dua pondok tersebut.
”Untuk biaya dari awal pemberangkatan dan biaya pendidikan dan biaya selama di Ponpes, semuanya ditanggung oleh NBI,” pungkas Ulum.
(rusm/rafel)
