
KEDIRI, CAKRAWARTA.com – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur mendorong penguatan sinergi antar-pengurus cabang di wilayah Kediri Raya guna meningkatkan kualitas pelayanan kepada umat. Dorongan itu disampaikan dalam kegiatan Turun Bawah (Turba) PWNU Jatim yang digelar di Gedung UIN Syekh Wasil, Kota Kediri, Minggu (28/12/2025).
Kegiatan silaturahmi tersebut diikuti empat Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), yakni PCNU Kota Kediri, PCNU Kabupaten Kediri, PCNU Kabupaten Nganjuk, dan PCNU Kabupaten Jombang. Turba PWNU Jatim dipimpin Wakil Rais Syuriah PWNU Jatim KH Abdul Matin Djawahir dan Ketua PWNU Jatim KH Abdul Hakim Mahfudz, didampingi jajaran pengurus wilayah.
Forum tersebut dihadiri pimpinan PCNU se-Kediri Raya, di antaranya Ketua PCNU Kota Kediri KH Abubakar Djalil, Sekretaris PCNU Kabupaten Kediri Bahrudin, Ketua PCNU Nganjuk KH Hasyim Afandi, serta Sekretaris PCNU Jombang KH Ubaidillah.
Sebagai tuan rumah, PCNU Kota Kediri memaparkan strategi penguatan organisasi yang dirangkum dalam filosofi “3K”, yakni komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi. Ketua PCNU Kota Kediri KH Abubakar Djalil menjelaskan, komunikasi yang terbuka dengan berbagai pihak, termasuk unsur pemerintah daerah, menjadi fondasi utama gerak organisasi.
“Dari komunikasi yang baik, koordinasi bisa berjalan rapi. Jika koordinasi solid, kolaborasi lintas elemen dapat diwujudkan secara nyata,” ujarnya.
Sementara itu, PCNU Kabupaten Kediri melaporkan fokus pendampingan umat di 26 kecamatan melalui 415 ranting NU. Sekretaris PCNU Kabupaten Kediri Bahrudin menyebutkan, pendampingan difokuskan pada bidang dakwah, bahtsul masail, wakaf, dan kesehatan, serta disinergikan dengan sektor pendidikan.
Ia menjelaskan, percepatan sertifikasi tanah wakaf terus dilakukan. Dari target 3.000 bidang, sekitar 600 bidang telah tersertifikasi. Di bidang kesehatan, PCNU Kabupaten Kediri mengoperasikan 50 unit mobil siaga yang didanai melalui Lazisnu untuk membantu masyarakat yang belum terjangkau layanan BPJS.
Adapun PCNU Nganjuk menonjolkan penguatan kemandirian ekonomi. Ketua PCNU Nganjuk KH Hasyim Afandi mengungkapkan, melalui Lembaga Perekonomian NU, pihaknya mengelola sejumlah unit usaha berbadan hukum PT Persada Nawa Kartika. Salah satunya, unit air minum dalam kemasan NUCless, yang pada 2025 mencatat laba Rp 1,32 miliar.
Selain itu, Lazisnu Nganjuk secara rutin menghimpun dana umat sekitar Rp 200 juta per bulan untuk pembiayaan beasiswa, santunan penyandang disabilitas, serta program sosial lainnya. PCNU Nganjuk juga tengah memproses pendirian Rumah Sakit NU dan membina lebih dari 100 pesantren.
PCNU Kabupaten Jombang, melalui Sekretaris KH Ubaidillah, menyampaikan peta jalan organisasi periode 2024-2029 yang berfokus pada penguatan layanan umat di berbagai bidang, mulai dari pendidikan, kesehatan, ekonomi, hingga lingkungan hidup. Dua program strategis yang direncanakan adalah pendirian sekolah unggulan NU serta pengembangan perguruan tinggi Nahdlatul Ulama.
Menanggapi laporan keempat PCNU, Ketua PWNU Jatim KH Abdul Hakim Mahfudz mengapresiasi berbagai inovasi yang telah dilakukan cabang-cabang NU di Kediri Raya. Menurut dia, seluruh program menunjukkan semangat yang sama, yakni menghadirkan pelayanan yang konkret dan terukur bagi umat.
Ia menilai pengelolaan usaha dan dana sosial PCNU Nganjuk dapat menjadi contoh bagi cabang lain. “Ini menunjukkan NU mampu membangun kemandirian ekonomi sekaligus memperkuat pemberdayaan sosial berbasis umat,” ujarnya dalam keterangannya, Senin (29/12/2025).
PWNU Jatim, kata dia, berkomitmen memfasilitasi kolaborasi lanjutan agar program unggulan dari masing-masing cabang dapat direplikasi dan disesuaikan dengan kebutuhan wilayah lain.
Keempat PCNU pun sepakat menindaklanjuti arahan tersebut melalui kerja sama teknis lintas daerah, termasuk pertukaran kader, berbagi praktik pengelolaan usaha dan lembaga keuangan, serta koordinasi program kesehatan dan pendidikan.(*)
Kontributor: Cak Edy
Editor: Abdel Rafi



