Johor Bahru, – Go Swiet menjadi salah satu start up yang berkembang di Malaysia dan diproduksi oleh Pusat Teknologi HA Southern Global, Universiti Teknologi Malaysia. Adanya potensi yang bagus dari Go Swiet, membuat salah satu Pusat Unggulan Iptek Universitas Airlangga yaitu Research Center on Global Emerging and Re-emerging Infectious Diseases atau bisa dikenal sebagai RC-GERID akhirnya melakukan kunjungan ke Pusat Teknologi HA Southern Global Universiti Teknologi Malaysia pada Selasa (2/7/2024). Kedatangan tim RC-GERID Unair disambut dengan hangat oleh Direktur HA Southern Global, Prof. Madya Dr. Liza Md. Salleh.
Pada media ini, Rabu (3/7/2024), Laura Navika Yamani, S.Si., M.Si., Ph.D., mengatakan bahwa kunjungan tersebut untuk belajar dan sharing terkait proses penelitian yang dilakukan hingga tercipta suatu produk.
Dalam kesempatan itu, Prof. Madya Dr. Liza Md. Salleh menjelaskan bahwa Pusat Teknologi HA Southern Global Universiti Teknologi Malaysia memiliki dua start up yakni Go Swiet dan Anaquin. Go Swiet menggunakan bahan dasar biji tunjuk langit atau di Indonesia lebih dikenal dengan biji mahoni. Produk yang dihasilkan dari pohon tunjuk langit ini yakni kopi sarang, hand & body cream, dan Plus Softgel yang kaya akan manfaat untuk penderita diabetes.
“Produk Plus Softgel ini dapat membantu penderita diabetes mengatasi jaringan yang mati berwarna putih di lukanya, dengan penggunaan produk dari Go Swiet ini dapat memicu penyembuhan luka,” paparnya.
Sedangkan Anaquin, lanjutnya, menggunakan bahan utama nanas, Produk Anaquin diantaranya cleanser, body wash, moist up, dan serbuk minuman. Pembuatan produk serbuk minuman ini menggunakan teknik freez dryer.
“Penggunaan nanas sebagai bahan utama adalah berdasarkan jumlah tanaman nanas yang banyak di Johor yang jarang digunakan oleh penduduk setempat. Jadi kami nak (akan, red.) membantu para petani di Johor. Selain itu nanas juga kaya dengan khasiat yang baik buat tubuh,” detail Prof. Liza.
Laura menyebutkan bahwa dalam kunjungan tersebut, dirinya dan tim RC-GERID berkeliling ke ruang produksi melihat demo penggunaan mesin untuk mengelolah bahan tersebut seperti alat pengaduk dan cara pengemasan.
“Kunjungan ini juga membuka wawasan tim RC-GERID terkait pemasaran produk yang ternyata gencar memanfaatkan media sosial atau medsos,” kata Laura.
Laura Navika Yamani menambahkan bahwa ia dan timnya tak menyia-nyiakan kunjungan yang dilakukan. Selain mendengarkan pemaparan tim UTM dan mengunjungi langsung area produksi, ia dan timnya memaparkan profil RC-GERID Unair yang lebih fokus pada penyakit menular atau infectious diseases.
“Harapan ke depannya, dapat terjalin kerjasama antara RC-GERID Unair dengan Tim Pusat Teknologi HA Southern Global Universiti Teknologi Malaysia dengan menggabungkan dua fokus ilmu yakni infectious diseases dan bioproduct,” pungkas Laura.
(yasmin/rafel)