SURABAYA – Ketua DPW AKURAT (Aliansi Kejujuran untuk Rakyat) Indonesia wilayah Jatim yang juga mantan wasekjen PB HMI, Abdullah Amas mengkritik manajemen Kereta Gaya Baru Malang (GBM) yang dinilainya merugikan konsumen.
“Saya mendapat banyak laporan dari masyarakat terkait pelayanan GBM, mulai dari biaya makan yang mahal, padahal yang ikut kereta ini rata-rata masyarakat kelas ekonomi ke bawah,” ujar Abdullah Amas kepada redaksi cakrawarta.com, Selasa (09/2/2016).
Menurut laporan yang diterima pihak AKURAT diantaranya, menu nasi goreng yang ala kadarnya tetapi para awak kereta malah beli makanan di luar.
Dirinya menegaskan, pihaknya meminta kepada manajemen kereta GBM dan Menteri Perhubungan memperhatikan masalah ini. “Ini bisa mengganggu citra Menteri Perhubungan yang selama ini bagi kami pribadi sudah lumayan bagus meski beliau kerap kelihatan emosional,” sindirnya.