MADIUN, CAKRAWARTA.com – Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa kemajuan Indonesia hanya dapat dicapai jika seluruh warga negara memiliki kesiapsiagaan, disiplin, dan ketangguhan dalam menghadapi berbagai tantangan zaman. Penegasan itu disampaikan dalam amanat peringatan Hari Bela Negara ke-77 yang digelar di Halaman Makorem 081/Dhirotsaha Jaya, Kota Madiun, Jumat (19/12/2025).
Amanat Presiden dibacakan Kepala Staf Korem (Kasrem) 081/DSJ Letkol Inf Meina Helmi. Peringatan Hari Bela Negara tahun ini mengusung tema “Teguhkan Bela Negara untuk Indonesia Maju”.
“Tema ini mengingatkan kita bahwa kemajuan bangsa hanya dapat terwujud apabila seluruh rakyat memiliki kesiapsiagaan, disiplin, dan ketangguhan dalam menghadapi tantangan,” kata Presiden dalam amanatnya.
Presiden menyoroti situasi global yang kian dinamis dan penuh ketidakpastian. Rivalitas geopolitik, krisis energi, disrupsi teknologi, hingga derasnya arus informasi yang rentan dimanipulasi dinilai menjadi tantangan nyata bagi ketahanan bangsa.
Menurut Presiden, ancaman terhadap negara juga tidak lagi bersifat konvensional. Ancaman tersebut kini berkembang dalam bentuk perang siber, radikalisme, serta bencana alam yang frekuensinya semakin meningkat. Dalam konteks itu, semangat bela negara harus menjadi kekuatan kolektif seluruh elemen bangsa.
Pada momentum Hari Bela Negara ke-77, Presiden juga mengajak masyarakat menunjukkan solidaritas kepada warga di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang tengah terdampak bencana alam. Ketiga wilayah tersebut, menurut dia, memiliki peran penting dalam sejarah perjuangan dan ketahanan Republik Indonesia.
“Dari Aceh kita belajar tentang keteguhan sebagai benteng pertahanan Nusantara. Dari Sumatera Utara kita mengenal semangat juang rakyat Medan Area. Dari Sumatera Barat, khususnya Bukittinggi, lahir Pemerintahan Darurat Republik Indonesia yang menyelamatkan republik pada masa paling kritis,” ujar Presiden.
Presiden menegaskan bahwa tanpa kontribusi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, sejarah bela negara Indonesia tidak akan utuh. Ketiganya bukan hanya bagian dari masa lalu, melainkan fondasi penting yang menegaskan bahwa persatuan merupakan kekuatan utama bangsa.
Melalui peringatan Hari Bela Negara, Presiden mengajak seluruh masyarakat mewujudkan cinta tanah air dalam tindakan nyata, mulai dari membantu sesama yang terdampak bencana, menjaga ruang digital dari hoaks, memperkuat ketahanan ekonomi keluarga, hingga berkontribusi aktif dalam pembangunan sesuai peran masing-masing.
“Dengan semangat bela negara, kita meneguhkan tekad untuk Indonesia yang kuat, Indonesia yang maju, dan Indonesia yang mampu bangkit menghadapi setiap tantangan,” kata Presiden.(*)
Kontributor: Arwang
Editor: Abdel Rafi
