
Surabaya, – Januari 2025 ini menjadi tahun istimewa bagi Indonesia khususnya Nahdlatul Ulama (NU). Sejak ditetapkan secara resmi, peringatan hari lahir (harlah) ormas Islam terbesar di Indonesia itu dilakukan dalam kalender dan format tahun Hijriah. Tahun 2025 khususnya Januari ini secara kebetulan bertepatan tanggalnya dengan bulan Rajab dalam kalender Hijriah. Rajab tepatnya 16 Rajab menjadi momentum luar biasa bagi seluruh warga NU dimanapun berada, karena pada tanggal tersebut NU lahir dan untuk tahun 2025 ini memasuki Harlah ke-102.
Semua pengurus NU dari pusat hingga anak ranting, badan otonom (banom) maupun lembaga pun ikut merayakan dan menyemarakkan Harlah kali ini, tak terkecuali Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kecamatan Semampir, Surabaya. Larut dalam tema besar yang diusung yaitu “Bekerja Bersama Ummat Untuk Indonesia Maslahat”, MWC NU Semampir mengadakan kontemplasi dan doa bersama serta santunan kepada anak yatim pada Sabtu (18/1/2025) malam di Sekretariat MWC NU Semampir di Jalan Bulak Rukem.
“Harlah NU ke-102 kali ini sangat bersejarah,” tegas Ketua MWCNU Kecamatan Semampir Suhartono, SH dalam keterangannya pada media ini, Minggu (19/1/2025) pagi.
Dalam konteks kita bernegara Indonesia tercinta ini, lanjut Suhartono, tanpa peran para muassis (pendiri) NU, tentu akan kesulitan kita menikmati seperti ini. Kita bisa seperti sekarang karena berkat peran besar para ulama untuk memerdekan negara bersama para santri untuk berjuang merebut kemerdekaan.
“Oleh karena itu, wajib bagi warga NU untuk mengenang jasa-jasa beliau (muassis NU, red.),” tegasnya sekali lagi.
Menurut Suhartono, hal yang tidak kalah penting adalah ilmu yang kita peroleh saat ini tak lepas dari peran para muassis NU, yang mana sanad keilmuan para pendiri NU tersebut sambung hingga ke Rasulullah Muhammad SAW.
Hal senada disampaikan oleh KH. Agus Ali Mahfud selaku Rais Syuriyah MWCNU. Menurutna, peran ulama sangat besar untuk membangun bangsa dan negara Indonesia. “Bahkan saham terbesar negara kita adalah Nahdlatul Ulama. Oleh karena itu, warga NU berkewajiban membangun dan meneruskan perjuangan para muassis, dan in relate sekali dengan tema Harlah NU kali ini yaitu Bekerja Bersama Ummat Untuk Indonesia Maslahat,” tandasnya.

Melanjutkan keterangannya, Suhartono menambahkan bahwa dalam acara Harlah NU kali ini, disamping dihadiri oleh jajaran MWCNU baik Mustasyar, Syuriyah juga Tanfidziyah beserta Pengurus Ranting NU, Lembaga dan Badan Otonom MWCNU Kecamatan Semampir, juga dimeriahkan dengan memberikan santunan kepada anak yatim oleh Lembaga Amil, Zakat, Infaq dan Shodaqoh Nahdlatul Ulama ( LazisNU) Kecamatan Semampir.
“Alhamdulillah sebagai wujud dan bentuk syukur kami juga berbagi santunan dengan anak yatim yang diberikan lansung oleh Ketua LazisNU Ustadz. M. Fadli didampingi Wakil Ketua Ustadzah Isnaini Wahyu Wardani dan Bendahara Ustadzah Siti Fatimah yang juga Ketua PAC Fatayat NU Kecamatan Semampir, serta dari Ketua PAC Muslimat NU Ibu Nyai Hj. Hariyati selaku Ketua. Dalam momen kali ini santunan juga berasal dari seluruh pengurus ranting, lembaga, banom maupun pengurus NU secara keseluruhan,”
(tommy/rafel)