Saturday, November 9, 2024
spot_img
HomeEkonomikaPemerintah Diminta Tegas Soal Kepemilikan 100% Blok Mahakam

Pemerintah Diminta Tegas Soal Kepemilikan 100% Blok Mahakam

Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia, Ferdinand Hutahaean (berkemeja putih).
Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia, Ferdinand Hutahaean (berkemeja putih) dalam suatu acara di Jakarta.

JAKARTA – Keputusan pemerintah yang telah menyerahkan Blok Mahakam kepada Pertamina dengan catatan agar tetap menyertakan kepemilikan asing sebesar 30% terus menimbulkan gejolak dari publik terutama pegiat isu energi dan migas nasional.

Menurut Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI), Ferdinand Hutahaean, kebijakan pemerintahan Jokowi yang memberikan jatah kepemilikan pada Total EP dan Inpex Jepang atas Blok Mahakam sebesar 30% sebagai penghargaan kinerja keduanya selama 50 tahun di Blok Mahakam, justru  menimbulkan gejolak yang seharusnya tidak perlu timbul.

“Blok Mahakam bikin mencekam setelah Federasi Serikat Pekerja Pertamina merasa terhina dan mengancam akan melakukan “perenungan kreatif “yang tentu ini sama dengan mogok kerja. Saya tidak bisa bayangkan jika sehari saja karyawan Pertamina mogok, terutama yang dibagian produksi dan distribusi, Indonesia pasti akan mencekam dan berpotensi menimbulkan kekacauan,” ujar Ferdinand Hutahaean secara tertulis kepada wartawan di Jakarta, Kamis (25/6).

Ferdinand menambahkan, pihaknya dapat menghargai dan menghormati sikap Federasi Pekerja Pertamina. Menurutnya para karyawan Pertamina yang juga anak bangsa tersebut bertanya kenapa Pertamina tidak diijinkan besar dan menjadi tuan di negaranya sendiri.

“Kami sebagai pegiat migas menyatakan mendukung upaya apa saja yang konstitusional untuk membesarkan Pertamina, sehingga blok migas yang saat ini 85% dikuasai asing secara bertahap berpindah kepemilikannya kepada bangsa dibawah Pertamina,” tegas Ferdinand.

Untuk menyikapi hal tersebut, menurut Ferdinand, ada baiknya Presiden Joko Widodo segera bersikap dan mengevaluasi keputusan menteri Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) yang hanya menyerahkan 70% Blok Mahakam kepada Pertamina dan kukuh memberikan jatah 30% ke asing.

“Demi ketahanan Energi, keputusan Menteri ESDM terkait Blok Mahakam harus segera direvisi agar pekerja Pertamina merasa terhormat dan tidak sampai mogok kerja atau melakukan ‘perenungan kreatif’. Serahkan Blok Mahakam 100% pada Pertamina tanpa basa basi,” tutupnya (bm/bti)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular