Saturday, April 27, 2024
HomePendidikanNgabubu-Read di Taman Bacaan, Optimalkan Akhlak Anak-Anak

Ngabubu-Read di Taman Bacaan, Optimalkan Akhlak Anak-Anak

Suaasana Ngabubu-Read anak-anak usia sekolah di TBM Lentera Pustaka, Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/3/2024) sore. (foto: Yunus)

Bogor, – Selama bulan puasa, TBM Lentera Pustaka menggelar “Ngabubu-Read” di taman bacaan. Aktivitas membaca buku biasa diubah menjadi “Tadarus Al Qur’an” pada setiap minggunya”. Setiap anak (dibantu ibunya) mendapat jatah “membaca juz” bagiannya pada Rabu dan Jumat (15/3/2024) sore. Lalu, setiap Sabtu sore, khataman Al Quran dan doa bersama yang dipimpin langsung Syarifudin Yunus, Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor sekaligus pembagian takjil buka puasa kepada anak-anak pembaca aktif yang rajin ke taman bacaan.

“Ngabubu-Read di Taman Bacaan”, terbukti menjadi cara yang efektif untuk membentuk akhlak dan adab anak-anak taman bacaan, disamping mengoptimalkan ibadah sunnah selama bulan puasa. Membiasakan anak-anak dekat dengan kitab sucinya dan merasakan sepenuh hati huruf demi huruf dan maknanya.

“Alhamdulillah, Ngabubu-Read di TBM Lentera Pustaka sudah berjalan tujuh tahun ini. Selama bulan puasa, minimal anak-anak TBM mampu 4 kali khatam pada setiap Sabtu secara keroyokan. Selain menyempurnakan ibadah puasa, kegiatan ini penting untuk optimalkan akhlak dan adab anak-anak kita” ujar Syarifudin Yunus, Pendiri TBM Lentera Pustaka di Bogor, pada media ini, Sabtu (16/3/2024) pagi.

Tentu, ada banyak cara untuk optimalkan ibadah puasa. Salah satunya “Ngabubu-Read”, sebagai kegiatan menunggu waktu berbuka puasa dengan melakukan akativitas yang bermanfaat. Daripada menonton TV atau ngobrol lebih baik mengaji bersama untuk khataman Al Quran.

“Ngabubu-Read pun dapat meningkatkan minat baca anak-anak, di samping mengisi waktu-waktu berpuasa yang lebih berpahdalan dan berkualitas,” tegas Yunus.

Ngabubu-Read TBM Lentera Pustaka jadi bukti gerakan literasi dapat berkiprah di segala momen kehidupan masyarakat, termasuk di bulan suci ramadhan. Bulan suci sebagai sarana penggemblengan lahir batin untuk menjadi manusia yang lebih baik. Untuk tetap istiqomah meningkatkan keimanan dan ketakwaan dalam bentuk nyata.

“Sehingga nantinya, setelah puasa, diharapkan tatanan kehidupan masyarakat menjadi lebih baik dan lebih berkah dari masa sebelumnya,” harap Yunus menambahkan.

Program “Ngabubu-Read” di taman bacaan, lanjutnya, juga menyadarkan anak-anak dan masyarakat. Bahwa kita hanya hamba-Nya. Bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa. Karena itu, sangat dibutuhkan keterus-terangan dan keseriusan menjalin hubungan kepada-Nya. Serius berdialoh dengan sang pencipta. Untuk memperbaiki niat, membaguskan ikhtiar hingga memperbanyak doa. Karena selama ini, kita sering bilang “gue serius” kepada banyak orang. Tapi apa selama ini, kita sudah serius kepada yang menciptakan kita? Seserius apa kita kepada-Nya?

Dibalik “Ngabubu-Read” di TBM Lentera Pustaka. Ada pesan “daripada mengkhawatirkan hal-hal yang tidak bisa dikontrol, lebih baik alihkan energi untuk sesuatu yang baik dan bermanfaat”.

“Ngabubu-Read di bulan puasa, sejatinya didasari spirit untuk “menyenangkan Allah bila mau disenangkan-Nya”. Salam literasi!” pungkas Yunus.

(yun/rafel)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular