SURABAYA – Ikatan Saudagar Muslim se-Indonesia (ISMI) boleh dikatakan pendatang baru dalam kancah organisasi para pengusaha di tanah air. Ia baru dibentuk pada tahun 18 Desember 2012 sebagai wadah bagi saudagar muslim di Indonesia oleh 4 organisasi besar dan ternama yaitu Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI). Saat ini ISMI dipimpin oleh putra Presiden RI ke-3 (alm.) BJ Habibie, Ilham Habibie.
Sesuai visi-misi dibentuknya ISMI, maka di era pandemi Covid-19 kiprahnya sangat ditunggu oleh masyarakat Indonesia dalam upaya mendorong tumbuh kembangnya perekonomian yang sangat lesu. Ketika pemerintah menginginkan perekonomian nasional segera pulih, ternyata ISMI menyambut baik dengan mengadakan Silaturahim Bisnis (Silabis) di Bali pada akhir November 2020 lalu.
Pada kesempatan kali ini, redaksi cakrawarta.com, secara eksklusif mewawancarai Ketua Departemen Ekonomi Kreatif, Pariwisata dan Lingkungan Hidup (Ekapalih) MPP ISMI, Ibu Diana Al-Jufri. Ia menceritakan kembali mengenai Silabis ISMI dan bagaimana kaitannya dengan Bali.
Menurut wanita yang masih terlihat sangat muda padahal telah memiliki cucu itu, Bali dipilih sebagai tuan rumah Silabis ISMI, karena merupakan destinasi wisata terbesar di Indonesia dan provinsi paling terdampak Covid-19 diantara provinsi lainnya.
“Kami sebagai saudagar muslim ingin menunjukkan solidaritas bagi para pelaku usaha di Bali khususnya para pelaku wisata, umkm, restoran, tour and travel, handycraft dan yang sejenis. Dengan adanya Silabis ini, kami berharap dapat memberikan dan bahkan mengembalikan semangat para pelaku usaha serta membantu pemulihan kembali perekonomian Indonesia khususnya Bali,” ujar Diana Al-Jufri saat memberikan keterangan pada cakrawarta.com, Rabu (9/12/2020).
Diana menceritakan, dalam sambutannya pada Silabis ISMI yang diselenggarakan di Hotel Melia, Nusa Dua, Ketua Umum MPP ISMI Ilham Habibie menyatakan bahwa saudagar muslim harus mampu mengambil peran kongkrit dalam pemulihan ekonomi di era pandemi Covid-19.
“Setidaknya ada 5 tujuan dari Silabis ISMI kali ini. Pertama, silaturahim antar pengurus ISMI di seluruh wilayah Indonesia agar makin solid. Kedua, dalam rangka partisipasi aktif untuk menggerakkan ekonomi Indonesia khususnya bisnis pariwisata di Bali dalam bingkai NKRI tanpa sekat suku dan agama. Ketiga, sinergi dan kolaborasi antar pelaku ekonomi agar makin kompetitif dan terakhir bentuk optimasi bisnis umat Islam Indonesia termasuk yang ada di Bali,” papar Diana mengutip sambutan Ilham Habibie yang dilakukan melalui video, pada Jumat (20/11/2020) yang disambut tepuk tangan meriah para peserta.
Sementara itu, masih melalui keterangan Diana, Ketua ISMI Bali, Drs. H. Masrur Makmur menilai bahwa Bali memiliki peranan penting dalam upaya memperbaiki kondisi perekonomian nasional Indonesia.
“Bali memiliki kontribusi mencapai 28% terhadap perekonomian nasional. Karena itu, dengan kebangkitan sektor pariwisata sebagai soko perekonomian Bali, kami nilai akan menjadi motor penggerak yang memiliki multiplier effect terhadap provinsi atau daerah lain di Indonesia,” ujar pebisnis money changer dengan jumlah puluhan di Bali itu pada kesempatan yang sama.
Sementara itu, pada kesempatan tersebut, Diana berkisah bahwa Gubernur Bali I Wayan Koster yang hadir diwakili oleh I Made Wiratmi selaku Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Bali menegaskan bahwa pihaknya sangat berharap pariwisata di Bali segera bangkit.
“ISMI adalah penyumbang pertama upaya kebangkitan ekonomi Bali saat ini dan karenanya atas nama Gubernur dan masyarakat Bali, kami mengucapkan terima kasih dan sangat mengapresiasi program Silabis ISMI dengan memilih Bali sebagai tuan rumah. Apalagi Bali memiliki kontribusi 28% terhadap perekonomian Indonesia seperti disebutkan bapak Masrur selaku ISMI Bali tadi,” ujar Wiratmi dengan wajah sumringah.
Seusai acara Silabis ISMI di Hotel Melia, Nusa Dua, para punggawa elit ISMI mengadakan silaturahim lanjutan dengan beberapa tokoh di Bali salah satunya adalah Dr. Anak Agung Ngurah Manik Danendra, SH., MH., MKn. yang dinilai sebagai wajah tokoh milineal Bali dan sangat peduli dengan pegiat usaha di Bali. Pertemuan bersejarah itu berlangsung di kediaman Ngurah Manik di Puri Tegal Pemecutan, Denpasar.
“Pada kesempatan itu, kami membahas terkait kolaborasi bersama ISMI dalam upaya membangkitkan ekonomi Bali yang akan dihandle oleh Departemen Ekapalih dibawah pimpinan saya. ISMI Bali dan ISMI Muda pasti kami libatkan dimana sektor yang akan digarap adalah peningkatan ekonomi digital dan pemberdayaan sektor UMKM. Diharapkan nantinya dapat disinergikan dengan program kami di Muslim Friendly ISMI,” ujar Diana.
Eksistensi dan upaya kontributif ISMI di era pandemi Covid-19 khususnya tentu masih panjang. Tetapi langkah yang diambil ISMI dengan merangkul saudara sebangsa dan setanah air di Bali untuk mendorong tumbuh kembang ekonomi nasional khususnya kebangkitan ekonomi yang diharapkan pemerintah dan masyarakat tentu patut diapresiasi. Jalannya pun masih panjang tetapi dengan sinergi dan kolaborasi seperti dimulai dengan Silabis ISMI di Bali, langkah pertama dan utama telah diambil.
“InsyaAllah, dengan adanya Silabis ISMI yang merupakan ke-11 kemarin itu, bisa menjadi tanda kebangkitan ekonomi masyarakat Bali khususnya di bidang pariwisata yang menjadi penyumbang terbesar bagi PAD Bali dan juga Indonesia. Semoga,” pungkas Diana mengakhiri keterangannya kepada redaksi.
(bm/bti)