
NGANJUK, CAKRAWARTA.com – Langit Nganjuk siang itu tampak teduh saat rombongan Persit Kartika Chandra Kirana (KCK) melangkah menembus jalanan berlumpur di kawasan Hutan Tritik. Perjalanan itu bukan sekadar kunjungan biasa, tetapi ziarah kecil ke masa silam yaitu menapak jejak raksasa purba yang telah berdiam selama ratusan ribu tahun di perut bumi Jawa.
Ketua Umum Persit KCK Ny. Uli Simanjuntak, didampingi pengurus pusat serta Ketua Persit KCK Koorcab Rem 081 Ny. Frieda Untoro, meninjau langsung lokasi penemuan fosil gajah purba jenis Stegodon Trigonocephalus Jawa di kawasan tersebut, Kamis (23/10/2025). Fosil ini diperkirakan berusia sekitar 800.000 tahun, menjadikannya salah satu temuan paleontologis penting di Jawa Timur.
Perjalanan menuju lokasi bukan hal mudah. Dari pusat kota Nganjuk, rombongan menempuh jarak sekitar 25 kilometer, sebelum melanjutkan dengan berjalan kaki menembus jalan becek dan licin di dalam hutan. Meski begitu, semangat dan rasa ingin tahu Ny. Uli tak surut sedikit pun.
Sesampainya di lokasi, Ny. Uli berdialog dengan tim ekskavasi dari Museum Geologi Bandung, yang bekerja sama dengan Disporabudpar Nganjuk serta komunitas Kota Sejuk Nganjuk. Ia menyampaikan apresiasi mendalam atas kerja keras tim dalam menjaga warisan bumi yang sarat nilai sejarah tersebut.
“Terima kasih kepada bapak-bapak sekalian yang telah bekerja keras melakukan ekskavasi,” ujar Ny. Uli di lokasi.
“Semoga ke depannya akan ada lagi penemuan-penemuan fosil yang lebih lengkap dan sempurna.” imbuhnya.
Penemuan fosil ini bermula dari laporan Pemerintah Kabupaten Nganjuk kepada Museum Geologi pada tahun 2023. Setahun kemudian, tim dari Badan Geologi Kementerian ESDM melakukan survei dan menemukan satu titik potensial yang diyakini menyimpan sisa-sisa makhluk purba.
Ekskavasi baru dimulai pada 2025, dan hasilnya menakjubkan: kerangka gajah purba jenis Stegodon Trigonocephalus Jawa ditemukan dalam kondisi relatif utuh dan terawat baik.
Fosil ini menjadi saksi bisu perjalanan panjang bumi Jawa dari masa ke masa, dari era purba hingga kini, saat tangan-tangan manusia modern berusaha mengenali kembali asal usulnya. Kehadiran Ketua Umum Persit Ny. Uli Simanjuntak di lokasi bukan hanya bentuk dukungan terhadap ilmu pengetahuan, tetapi juga simbol kepedulian terhadap upaya pelestarian sejarah dan budaya bangsa. (*)
Kontributor: Arwang
Editor: Abdel Rafi



