Wednesday, May 8, 2024
HomeSains TeknologiKesehatanManfaat Puasa Dari Sudut Pandang Psikologi

Manfaat Puasa Dari Sudut Pandang Psikologi

ilustrasi berpuasa. (foto: alodokter)

SURABAYA – Menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadan adalah kewajiban bagi seluruh umat muslim. Mereka meyakini bahwa berpuasa dapat meningkatkan ketakwaan mereka. Selain bentuk ibadah, puasa ternyata juga bermanfaat untuk proses pengendalian emosi.

Menurut pakar psikologi Prof. Dr. Nurul Hartini setiap individu memiliki tingkatan berbeda dalam menjalankan ibadah puasa. Menurutnya, ada dua tingkatan dalam menjalankan ibadah puasa. Pertama, individu yang menjalankan puasa sebagai kewajiban. Kedua, individu yang menjalankan puasa agar terhindar dari hukuman, biasanya puasa ini dilakukan oleh anak-anak yang sedang belajar berpuasa. Oleh karena itu, manfaat puasa bagi setiap individu akan berbeda-beda sesuai tingkatannya.

“Tingkatan tertinggi yaitu sebagai individu yang bertakwa. Bulan puasa adalah bulan untuk berproses menyucikan diri. Semua rangkaian ibadah selama bulan Ramadan adalah sesuatu yang sangat istimewa, utamanya yaitu ibadah puasa,” ucapnya pada media ini, Senin (27/3/2023).

Menurutnya, puasa memiliki manfaat untuk mengendalikan emosi dalam diri. Hal itu karena puasa adalah bulan pelatihan bagi seluruh umat muslim. Pada bulan itu, ada situasi kebersamaan (social support) yang akan membuat individu mampu mengelola emosinya.

“Ketika kita menjalankan ibadah puasa sunah sebelum bulan Ramadan itu serba sendiri. Tapi, di bulan Ramadan ini semua umat Islam berpuasa. Artinya, ada situasi bareng-bareng untuk meningkatkan keimanan. Jadi, suasananya saling mengingatkan. Ketika kita lupa minum atau marah saat puasa, akan ada pengingat dari saudara dan teman-teman sekitar,” paparnya.

Situasi kebersamaan tersebut, lanjutnya, akan memberikan dampak positif dalam pengembangan kepribadian dan proses berpikir seseorang. Mulai dari bagaimana mengelola emosi sampai cara berperilaku dengan baik. Semua hal positif akan dilatih ketika menjalankan puasa.

“Bagi umat muslim, setiap kebaikan dan setiap hal positif yang dilakukan di bulan puasa akan dilipatgandakan pahalanya. Oleh karena itu, bulan Ramadan adalah bulan pelatihan yang membuat kognisi, emosi, dan perilaku seseorang dibentuk jadi orang yang bertakwa,” pungkas guru besar Fakultas Psikologi Universitas Airlangga tersebut.

(mar/pkip/bti)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular