
MADIUN, CAKRAWARTA.com – Hari Kebangkitan Nasional tak lagi sekadar seremoni tahunan. Ia menjadi panggilan moral untuk bergerak, menyalakan kembali semangat perjuangan bangsa lewat tindakan nyata. Korem 081/DSJ menjawab panggilan itu dengan aksi: merenovasi Panti Asuhan Citra Diri di Pacitan sebagai wujud kepedulian dan kebangkitan bersama.
Di bawah komando Kolonel Arm Untoro Hariyanto, prajurit TNI tak hanya mengemban tugas menjaga kedaulatan, tapi juga menebar kepedulian. Anak-anak yatim dan dhuafa di panti tersebut kini menyaksikan lebih dari sekadar perubahan bangunan; mereka menyaksikan negara hadir, lewat tangan para prajurit yang membangun dengan hati.
“Melalui renovasi ini, kami ingin membangkitkan semangat dan harapan bagi anak-anak yang hidup dalam keterbatasan. Mereka adalah bagian dari masa depan bangsa yang harus kita jaga bersama,” ujar Danrem 081/DSJ, Kolonel Untoro, usai memimpin upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional di Makorem 081/DSJ, Jl. Pahlawan No. 50 Kota Madiun, Selasa (20/5/2025).
Bagi Untoro, panti asuhan bukan hanya tempat berteduh, melainkan ruang pengasuhan jiwa dan karakter. “Anak-anak ini mungkin tak memiliki orang tua, tapi mereka tetap punya hak yang sama untuk bermimpi dan tumbuh menjadi pemimpin masa depan,” imbuhnya.
TNI, kata Untoro, tidak hanya hadir saat negara terancam. TNI hadir ketika rakyat memerlukan perhatian. TNI hadir untuk menguatkan akar-akar bangsa dari bawah, termasuk lewat sentuhan kemanusiaan yang penuh empati.
“Ini bukan hanya soal membangun fisik. Kami ingin memberi pesan, bahwa di tengah keterbatasan, selalu ada ruang untuk harapan. Di tengah keheningan, selalu ada suara kebangkitan,” tegasnya.
Renovasi Panti Asuhan Citra Diri, lanjutnya, menjadi simbol bahwa semangat Kebangkitan Nasional juga bisa diwujudkan melalui tindakan kecil yang berdampak besar. Bahwa kekuatan sebuah bangsa bukan hanya diukur dari senjata, melainkan juga dari kepedulian sosialnya.
Sebagai lulusan Akmil 1998, Untoro juga menegaskan bahwa langkah ini akan menjadi awal dari gerakan yang lebih luas. Korem 081/DSJ, katanya, siap menularkan semangat ini ke seluruh jajarannya.
“Bisa jadi di wilayah lain masih ada panti asuhan yang luput dari perhatian. Kami akan terus bergerak, karena bagi kami, setiap anak Indonesia berhak mendapatkan cinta dari negerinya,” tandasnya.
Dengan renovasi ini, Korem 081/DSJ tak hanya membangun bangunan, tapi membingkai ulang makna kebangkitan nasional—dalam bentuk paling hakiki: hadir, peduli, dan memberi harapan. (*)
Kontributor: Arwang
Editor: Abdel Rafi
Foto: Arwang