Tuesday, April 16, 2024
HomeSosial BudayaKemanusiaanKomnas HAM: Warga Tidak Menentang Proses Otopsi, Malah Membantu

Komnas HAM: Warga Tidak Menentang Proses Otopsi, Malah Membantu

Proses Otopsi Jenazah ustadz Siyono yang dilakukan Tim Forensik Muhammadiyah dan Polri dibawah pimpinan Busyro Muqoddas, Minggu (3/4/2016). (Foto: Tim Muhammadiyah)
Proses Otopsi Jenazah ustadz Siyono yang dilakukan Tim Forensik Muhammadiyah dan Polri dibawah pimpinan Busyro Muqoddas, Minggu (3/4/2016). (Foto: Tim Muhammadiyah)

KLATEN – Proses otopsi atas jenazah seorang guru ngaji asal Klaten (Jawa Tengah) dilakukan tim lengkap dari PP Muhammadiyah dipimpin Busyro Muqoddas. Dalam proses otopsi ini PP Muhammadiyah bekerjasama dengan Komnas HAM.

Salah seorang komisioner Komnas HAM, Siane Indriyani menyatakan bahwa menurut keterangan dokter yang menangani proses otopsi ditemukan banyak patah tulang di bagian dada padahal ini baru baru pertama kali proses otopsi dilakukan.

“Hasil lengkap akan dianalisis, menunggu pemeriksaan laboratorium. Yang jelas kami berterimakasih dukungan masyarakat setempat yang sangat membantu proses otopsi. Mulai bantuan tenaga penggali, air, logistik seperti terpal dan air minum,” ujar Siane Indriyani, Minggu (3/4/2016).

Siane menambahkan bahwa sambutan hangat masyarakat desa tidak seperti yang dikatakan kepala desa. Menurut Siane sebelumnya dikatakan warga setempat menentang, ternyata sangat mendukung proses otopsi. Dalam melakukan pengecekan jenazah ini tim forensik yang dibawa adalah para senior dan terbaik dari Solo, Yogya, Semarang dan wilayah Jawa Tengah.

“Otopsi berlangsung lebih cepat dari yang kita perkirakan. Semula kita memperkirakan akan selesai dalam waktu 6-7 jam namun hanya 4 jam,” imbuhnya.

Bagi Siane proses otopsi penting karena menjadi momentum yang membuktikan setiap warga negara berhak memperoleh keadilan dan menguji tindakan aparat. Menurutnya, apakah tindakan atas Siyono yang dilakukan tim Densu 88 sesuai prosedur hukum atau tidak. “Sekaligus mengawasi agar aparat tidak lagi bertindak sewenang2-wenang. Jadi sama sekali tidak bermaksud melemahkan polisi,” tegasnya.

Dalam proses otopsi untuk pertama kalinya atas jasad Siyono ini dari Komnas HAM selain Siane Indriyani juga hadir Hafid Abbas dan Maneger Nasution.

Menurut Ketua Tim dari PP Muhammadiyah, Busyro Muqoddas, malam sebelum proses otopsi dilakukan, timnya mendatangi warga setempat untuk berdialog dan menanyakan pendapat mereka terkait rencana untuk melakukan proses otopsi.

“Pada umumnya mereka tidak keberatan diadakan otopsi dan tidak keberatan Siyono dimakamkan kembali di situ. Ke depan Komnas HAM juga akan menjalin kerjasama yang lebih erat dengan Tim Forensik Muhammadiyah,” ujar Busyro.

Dalam proses otopsi ini Tim Forensik dari Muhammadiyah terdiri dari 9 dokter dan 1 dokter forensik dari pihak Polri. Penjagaan ketat dilakukan oleh organisasi otonom KOKAM (Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammdiyah) sedangkan baru pada siang hari pasukan Brimob bersenjata lengkap ikut melakukan penjagaan proses otopsi.

(jas/bti)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular