Wednesday, December 4, 2024
spot_img
HomeSains TeknologiKesehatanKasus Tinggi, REKAN Indonesia Minta Walikota Jakarta Timur Lebih Serius dan Fokus...

Kasus Tinggi, REKAN Indonesia Minta Walikota Jakarta Timur Lebih Serius dan Fokus Tanggulangi DBD

ilustrasi nyamuk. (foto: cdc)

Jakarta, – Menjelang musim hujan, ada hal yang sentiasa menghantui sektor kesehatan di Jakarta. Salah satunya adalah penyakit Demam Berdarah Dengue atau DBD. Meskipun Dinas Kesehatan Jakarta dan juga melalui suku dinas kesehatan (sudinkes) kotamadya se-Jakarta telah sering melakukan sosialisasi dan penanggulangan terkait DBD tetapi hal tersebut tak sebanding dengan fakta di lapangan yakni rendahnya kesadaran warga dalam mengantisipasi melonjaknya kasus DBD.

Hal ini disampaikan oleh Chamdi, Ketua Divisi Kesehatan dan Organisasi Relawan Kesehatan (REKAN) Indonesia Jakarta Timur dalam keterangannya pada awak media pada hari ini, Minggu (10/11/2024).

Chamdi kian menyayangkan rendahnya kesadaran warga itu juga semakin parah ketika mendapati fakta bahwa keseriusan pemerintah kota Jakarta Timur dinilai kurang. “Walikota Jakarta Timur kurang fokus dalam menanggulangi melonjaknya kasus DBD di daerahnya,” ujarnya.

Padahal, lanjut Chamdi, Jakarta Timur masuk dalam kategori tinggi, dimana kasus demam DBDnya per 29 Mei 2024 sudah mencapai angka 2.229 kasus dengan Kecamatan Pasar Rebo merupakan wilayah dengan kasus DBD tertinggi dengan 336 kasus.

“Pemkot Jakarta Timur kurang serius dalam penanganan DBD di wilayah. Walikota sebagai pimpinan tertinggi kurang fokus dalam penangan kasus DBD,” tegasnya sekali lagi.

Chamdi, Ketua Divisi Kesehatan dan Organisasi Relawan Kesehatan (REKAN) Indonesia Jakarta Timur. (foto: istimewa)

Chamdi menambahkan, masih banyak jentik nyamuk yang ditemukan di rumah-rumah warga. Jumlah rumah yang positif terdapat jentik-jentik nyamuk aedes aegypti yang menyebabkan penyakit DBD ada 2.667.

“Ini membuktikan walikota Jakarta Timur kurang mendorong partisipasi warga untuk bersama-sama memerangi jentik nyamuk aedes aegypti,” paparnya.

Karena itu, menurut Chamdi, untuk menekan angka DBD di Jakarta Timur, walikota tidak bisa hanya bertumpu pada kader jumantik tapi juga bagaimana walikota bisa mengajak warga untuk bisa menjadi jumantik mandiri di rumahnya masing-masing.

“Perlu kolaborasi untuk mengatasi angka DBD di Jakarta Timur. Walikota jangan pasif, harus aktif mengajak warga untuk bisa bersama-sama perang melawan DBD,” tandasnya.

(agun/rafel)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular