Saturday, December 6, 2025
spot_img
HomePolitikaNasionalKapuskersin TNI: Diplomasi Militer adalah Penjaga Kehormatan Bangsa!

Kapuskersin TNI: Diplomasi Militer adalah Penjaga Kehormatan Bangsa!

Kepala Puskersin TNI, Laksamana Pertama TNI Donny Suharto saat memberikan sambutan dan arahan dalam Rakornis Kersin TNI) Tahun Anggaran 2025 di Aula Bhinneka Eka Bhakti, Mako Akademi TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (6/8/2025). (foto: Fahmi)

JAKARTA, CAKRAWARTA.com – Pusat Kerja Sama Internasional (Puskersin) TNI menggelar Rapat Koordinasi Teknis Kerja Sama Internasional (Rakornis Kersin TNI) Tahun Anggaran 2025, pada Rabu (6/8/2025) di Aula Bhinneka Eka Bhakti, Mako Akademi TNI, Cilangkap, Jakarta Timur. Forum strategis ini menjadi sarana konsolidasi arah dan langkah diplomasi pertahanan Indonesia di tengah eskalasi ketegangan geopolitik global.

Dipimpin langsung oleh Kepala Puskersin TNI, Laksamana Pertama TNI Donny Suharto, Rakornis tahun ini mengangkat tema “Menentukan Langkah Strategis Diplomasi Jangka Menengah bagi TNI di Tengah Dinamika Geopolitik dan Geostrategi Saat Ini”.

Dalam sambutan pembukaannya, Laksma Donny menegaskan bahwa diplomasi militer adalah cerminan kehormatan bangsa. Ia menekankan bahwa di tengah rivalitas kekuatan besar dan ancaman non-tradisional, TNI harus mampu mengartikulasikan kepentingan nasional lewat jalur kerja sama internasional yang tangguh, bermartabat, dan strategis.

“Kita hadir bukan untuk menakuti, tetapi meneguhkan perdamaian. Kita berdiri bukan untuk mengancam, tetapi menjaga kehormatan bangsa,” tegasnya.

Rakornis menghadirkan dua narasumber utama yang memperkaya diskusi dengan perspektif strategis dan akademik. Vahd Nabyl A. Mulachela dari Kementerian Luar Negeri RI menyoroti pentingnya integrasi antara kekuatan militer dan diplomasi. Menurutnya, tantangan kawasan yang semakin kompleks menuntut koordinasi yang kuat antara TNI dan Kemenlu dalam membangun kepercayaan strategis dan menjaga posisi Indonesia sebagai kekuatan menengah yang disegani.

“Di era geoekonomi dan geopolitik yang saling bertumpuk, kekuatan militer dan diplomasi tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Kekuatan TNI dan kepiawaian diplomasi Kementerian Luar Negeri harus menjadi satu tarikan napas,” ujar Nabyl, Kepala Pusat Strategi Kebijakan Kawasan Asia Pasifik dan Afrika, Kemenlu RI.

Sementara itu, Teuku Rezasyah, pakar Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran, menegaskan pentingnya peran TNI dalam menjembatani kepentingan politik luar negeri Indonesia dengan kebutuhan stabilitas kawasan. Ia mendorong agar Indonesia memainkan peran aktif sebagai _qualified middle power_, dengan TNI sebagai garda depan diplomasi pertahanan yang berbasis prinsip bebas aktif dan Pancasila.

“Diplomasi militer adalah elemen krusial dalam menjaga keseimbangan dan meminimalkan konflik. TNI harus menjadi pelopor dalam memelihara perdamaian kawasan secara terhormat dan bermartabat,” kata Teuku Rezasyah.

Diskusi Rakornis juga menggarisbawahi bahwa diplomasi militer masa kini tidak hanya mencakup kunjungan kehormatan dan latihan bersama, tetapi juga mencakup kerja sama intelijen, promosi industri pertahanan, bantuan kemanusiaan, penguatan interoperabilitas, serta adaptasi terhadap ancaman teknologi tinggi. Diplomasi militer dipandang sebagai instrumen strategis yang membangun mutual trust sekaligus mempertahankan otonomi nasional di tengah tekanan global.

Sejak menjabat Kapuskersin TNI pada September 2024, Laksma Donny Suharto telah menginisiasi sejumlah langkah penting dalam memperkuat jejaring diplomasi pertahanan Indonesia. Ia memimpin pelaksanaan Military Attaché Gathering 2024 yang antara lain mempertemukan atase pertahanan dari negara-negara sahabat dengan pelaku industri pertahanan RI.

Ia juga mempererat komunikasi dengan sejumlah mitra, serta aktif mempromosikan keterlibatan TNI dalam berbagai forum. Di bawah kepemimpinan peraih Tri Sakti Wiratama lulusan AAL 1996 itu, Puskersin TNI memainkan peran lebih strategis dalam mengartikulasikan diplomasi militer Indonesia secara sinergis.

Pada 2022, Donny Suharto tercatat sebagai salah satu lulusan terbaik Warfare and Strategy Course (WSC), sebuah program pendidikan strategis yang digagas oleh Menteri Pertahanan saat itu, Prabowo Subianto. Latar belakang ini mempertegas posisinya sebagai perwira diplomatik yang memiliki wawasan strategis dan pemahaman mendalam atas doktrin pertahanan negara.

“Indonesia membutuhkan insan-insan tangguh, berwawasan global namun berjiwa Merah Putih. Kalian adalah pahlawan zaman ini, penjaga peradaban yang menjembatani diplomasi dan pertahanan,” ujar Laksma Donny dalam amanat penutupnya.

Rakornis Kersin TNI 2025 ditutup dengan semangat kolektif untuk membawa semangat Garuda dalam setiap forum internasional, menjaga perdamaian, dan memastikan bahwa diplomasi militer Indonesia tetap relevan, terhormat, dan berdaulat. (*)

Kontributor: Fahmi

Editor: Abdel Rafi 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular