Thursday, March 28, 2024
HomePolitikaJika Terbentuk, Koalisi Nasdem-PKS-Demokrat Disinyalir Paling Ideologis

Jika Terbentuk, Koalisi Nasdem-PKS-Demokrat Disinyalir Paling Ideologis

Ilustrasi. (foto: istimewa)

JAKARTA – Dorongan Partai Demokrat untuk segera terwujudnya Koalisi Perubahan bersama Nasdem dan PKS adalah pembacaan yang strategis terhadap kegelisahan rakyat selama ini.

Partai Demokrat lewat pembacaan strategisnya lebih memilih mendahulukan koalisi 20% sebagai syarat pencalonan bacapres dan bacawapres untuk bisa berkontestasi di Pemilu 2024 mendatang.

Dan itu adalah langkah kesatria, dimana Partai Demokrat lebih mendahulukan syarat yang dibutuhkan rakyat untuk mewujudkan perubahan secara konstitusional yaitu terbentuknya koalisi, daripada sibuk meributkan soal bacawapres tapi syarat 20% nya belum terbentuk.

Hal tersebut dinyatakan oleh Agung Nugroho, Ketua Relawan Kesehatan (REKAN) Indonesia hari ini, seusai menjadi narasumber dalam diskusi bertajuk “Menuju Perubahan 2024, Kepentingan Rakyat Atau Kepentingan Elit Politik” di kantor REKAN Indonesia di Jakarta, Jumat (27/1/2023).

Menurut pembacaan Agung, apa yang sedang dikejar oleh Partai Demokrat saat ini adalah bagaimana mereka menjadi lokomotif yang akan mendorong terwujudnya Koalisi Perubahan bersama Partai Nasdem dan PKS.

“Tentu AHY sudah menganalisa dengan matang, bahwa gerbong panjang yang ditunjukan oleh Nasdem bahwa Anies Baswedan selalu disambut antusias oleh rakyat disetiap acara di daerah-daerah adalah gejala tingginya rakyat menginginkan perubahan,” kupas Agung.

AHY melihat bahwa keinginan rakyat yang tinggi akan perubahan tersebut harus segera terwadahi dengan terbentuknya koalisi bersama Partai Nasdem dan PKS untuk memenuhi syarat 20% dalam pemilu 2024 nanti.

Agung melihat jika koalisi ini terbentuk maka akan menjawab bahwa perubahan konstitusional di 2024 adalah keinginan rakyat, karena para elit politik di Partai Demokrat, Partai Nasdem dan PKS bisa mewadahinya.

“Koalisi yang dibentuk nanti akan menjadi titik temu gerakan parlementer (parpol) pendukung Anies Baswedan dan gerakan ekstra parlementer (relawan) pendukung Anies Baswedan untuk bersama-sama memenangkan Anies Baswedan sebagai Presiden di Pilpres 2024,” ungkap Agung.

Efek dari bertemunya Gerakan Parlementer dan Ekstra Parlementer tadi tentu akan mendongkrak suara di Pemilu 2024 bagi parpol pengusung di koalisi.

“Secara ideologis dan psikologis, gerakan ekstra parlementer (relawan) pendukung Anies Baswedan pasti hanya akan memilih diantara ke 3 parpol koalisi tersebut,” yakin Agung.

Menurut Agung, dengan tersambungnya gerakan parlementer dan ekstra parlementer untuk perubahan konstitusional di Pemilu 2024 akan membuat pemilu mendatang lebih dinamis.

“Isu keadilan sosial yang diperjuangkan Anies Baswedan akan membuat Koalisi Perubahan ini menjadi koalisi paling ideologis dan perdebatannya akan fokus pada nilai-nilai perjuangan mewujudkan keadilan sosial ketimbang perdebatan yang tidak produktif seperti kampanye hitam yang menyerang personalitas tokoh dan figur,” tutup Agung.

(bm/bti)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular