SURABYA – Idlofi Mahdi Muhammad namanya. Mahdi begitu ia biasa disapa. Pada Jumat (17/11/2023) lalu, ia berhasil meraih gelar Winner Putera Lingkungan Indonesia 2023 yang dihelat di Royal Plaza, Surabaya. Tak hanya menjadi pemenang, Mahdi juga berhasil memboyong 3 penghargaan lain yaitu sebagai Best Talent, Best Advocate, dan Favorite.
“Ini pengalaman yang luar biasa bagi saya. Melalui ajang ini, saya bisa mendapatkan pengalaman bersaing secara sehat dan bisa mengetahui budaya-budaya Indonesia dari seluruh finalis,” terang Mahdi pada media ini.
Mahdi bercerita bahwa ia harus melalui beberapa tahapan seleksi yang panjang dalam kompetisi tersebut. Ia dikirim oleh regional director untuk mewakili Jawa Timur di tingkat nasional. Ada beberapa tahapan seleksi yang ia harus lalui mulai dari tes, karantina, hingga grand final.
“Saya harus mengikuti tes tulis yang membahas isu-isu lingkungan untuk menilai bagaimana kami menyikapi problem lingkungan di Indonesia. Selain itu, ada juga unjuk bakat, preliminary, dan show traditional costume. Bukan hanya itu saja, di sesi akhir juga ada sesi deep interview dan grand final dimana juri akan menilai peserta dari opening speech dan tanya jawab,” jelasnya detail.
Selain tahapan seleksi yang kompleks, mahasiswa asal Surabaya itu menyampaikan bahwa kompetisi tersebut mewajibkan seluruh pesertanya untuk membuat advokasi. Dalam hal ini, Mahdi membawakan advokasi Gerakan Peduli Lingkungan dengan mengusung budaya Tri Eco, yaitu Eco Living, Eco Lifestyle, dan Eco Green. Ia mengatakan, advokasinya itu berfokus pada perilaku dan praktik masyarakat untuk membiasakan diri dalam melakukan penghijauan dan kegiatan ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.
“Saya telah melakukan lebih dari 10 kali program kerja untuk advokasi ini di provinsi Jawa Timur,” papar Mahdi.
Mahdi berpesan pada siapapun yang tertarik mengikuti ajang pageant, agar meningkatkan kesadaran dan fokus terhadap bidang pageant yang diminati. Selain itu, peserta ajang pageant juga harus memiliki advokasi yang berdampak besar bagi masyarakat. Untuk itu, para peserta harus memiliki kreativitas dan inovasi dalam membangun dan menjalankan advokasi yang mereka usung.
“Advokasi di sini tidak hanya sekadar janji. Poin penting dalam ajang ini adalah bahwa seberapa mampu dan seberapa berpengaruhnya kita semua untuk lingkungan sekitar. Selain itu, bagaimana semua itu berjalan sesuai dengan apa yang kita bangun dan bagaimana kita dapat merealisasikannya,” pungkas pria yang tengah menjadi mahasiswa Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga itu.
Untuk diketahui, Putera Puteri Lingkungan Indonesia merupakan sebuah ajang yang memiliki advokasi di bidang lingkungan dan sosial. Platform ini bertujuan untuk mencetak pemuda-pemudi Indonesia agar peduli terhadap lingkungan. Mereka akan menuangkan berbagai inovasi dan turun langsung untuk mengabdi kepada masyarakat dengan membawa isu lingkungan. Tahun ini, ajang tersebut mengusung tema Revive The Environment in The Land of The Archipelago.
(pkip/mar/bti)