JAKARTA – Menteri Kordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Luhut Binsar Panjaitan mengaku belum melepaskan jabatannya sebagai Kepala Staf Presiden (KSP). Artinya, saat ini sebagai Menkopolhukam, ia merangkap dua jabatan sekaligus.
“Perintah presiden tadi malam, saya masih menjadi kepala staf presiden. Saya enggak tahu sampai berapa waktu ke depan, tapi saya diperintahkan untuk melaksanakan itu,” ujar Luhut usai serah terima jabatan di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Kamis (13/8).
Ia menerangkan bahwa permintaan Presiden RI, Joko Widodo itu bukanlah tanpa alasan. Ada hal-hal terkait dengan tugas Luhut sebagak KSP yang masih belum selesai. Ia juga memastikan bahwa dua jabatan yang dirangkapnya masih saling berhubungan, sehingga bisa terkoordinir.
Pria Batak itu mengaku akan mendapatkan banyak data dengan kemampuan analisa ekonomi dan IT dari stafnya di kepresidenan. Meski demikian, Luhut menampik anggapan bahwa dia akan merangkap selamanya. Ia menegaskan bahwa dirinya sudah berumur dan tahu diri.
“Tidak selamanya saya merangkap jabatan karena saya ndak mau. Umur saya sudah 68 tahun, jadi saya tahu diri jugalah. Tapi sementara ini saya lakukan kerja sama itu sehingga betul-betul bisa bagus,” imbuh Luhut.
Sementara, di kantornya yang baru, Ia mewanti-waanti pegawai Menkopolhukam. Luhut ingin agar mereka terbiasa dengan cara kerjanya yang cepat dan tanggap. Ia tak ingin sesuatu dibuat rumit dan tertutup, karena haal itu akan memperbesar masalah.
“Saya tidak ingin macam-macam, jadi kalau ada masalah, anda tidak usah ragu lapor ke saya. Hidup ini terlalu banyak masalah untuk dikerjakan sendiri. Saya tidak ingin ada macam-macam. Saya ulangi saya tidak ingin ada macam-macam,” pungkas Luhut.
(msa/bti)
