
SURABAYA – Ungkapan “hanya keledai yang jatuh dua kali dalam lubang yang sama” nampaknya perlu menjadi refleksi pasca isu Al-Zaytun. Unit Kegiatan Mahasiswa Kerohanian Islam Universitas Airlangga (UKMKI Unair) merefleksikan fenomena ini dengan mengadakan webinar terkait topik pentingya pemahaman mendalam dan mendasar tentang Islam dengan mengundang Ustadz Akhmad Rofii Damyati, Ph.D. dalam program Kantin Nalar (KANAL), berbasis aplikasi zoom meeting pada Sabtu (29/7/2023).
Dalam kesempatan itu Damyati, membuka diskusi dengan menanyakan 10 pertanyaan dasar keislaman, “Apa itu Islam? Pertanyaan ini substansial, karena jika tepat menjawab, maka jawaban dari 9 pertanyaan lain akan menyempurnakan.” paparnya.
Terkait hal tersebut, Damyati menjelaskan substansi Islam melalui sumber-sumber ilmunya.
“Karena kita bicara Islam, dan mau melihat substansinya seperti apa, maka jawabannya pertama kembali ke Al-quran. Kemudian kembali ke hadits dan kembali kepada otoritas para ulama yang pakar,” tutur Damyati terkait hierarki keilmuan Islam.
Lebih lanjut di sesi akhir, Damyati memaparkan pentingnya memahami kriteria kebenaran. Diambil contohnya dari perspektif pengambilan hukum.
“Dalam pengambilan hukum terdapat hierarki referensi yang dimana Alquran sebaga puncak hierarki kemudian dibawahnya terdapat hadits, ijma’, qiyas, istihsan, dll. Mengetahui hierarki ini, sama dengan pentingnya mengetahui kriteria kebenaran,” tegasnya.
(rafel/bus)



