
SURABAYA, CAKRAWARTA.com – Indonesia kembali mencatatkan kehadirannya dalam kepemimpinan organisasi kesehatan global. Sri Widati, akademisi bidang promosi kesehatan, terpilih sebagai Vice President atau Wakil Presiden pada International Union for Health Promotion and Education (IUHPE) South West Pacific Region melalui mekanisme pemungutan suara panelis internasional.
IUHPE merupakan organisasi global yang bergerak di bidang promosi dan pendidikan kesehatan masyarakat. Organisasi ini memiliki anggota dari 207 negara yang terbagi ke dalam sejumlah wilayah. Indonesia tergabung dalam South West Pacific Region, bersama 22 negara lain di kawasan tersebut.
Jabatan Wakil Presiden IUHPE Regional South West Pacific akan diemban Sri Widati selama tiga tahun, mulai Desember 2025 hingga November 2028. Ia menyebut amanah ini sebagai momentum penting bagi Indonesia untuk berkontribusi lebih aktif dalam penguatan promosi kesehatan di tingkat regional dan global.
“Posisi ini membuka ruang yang lebih luas bagi Indonesia untuk berperan dalam agenda promosi kesehatan lintas negara,” kata Sri Widati, Selasa (23/12/2025).
Sri Widati dikenal aktif dalam pengembangan promosi kesehatan berbasis masyarakat. Ia terlibat dalam berbagai inisiatif promosi kesehatan dan perubahan perilaku, serta konsisten mengikuti agenda-agenda internasional IUHPE, termasuk konferensi dan forum kebijakan kesehatan.
Ia juga pernah memfasilitasi kehadiran pimpinan IUHPE dalam forum ilmiah di Indonesia serta mempresentasikan praktik promosi kesehatan yang telah dijalankan di Tanah Air. Menurutnya, pendekatan promosi kesehatan yang bersifat aplikatif dan berbasis komunitas menjadi perhatian khusus IUHPE.
“Pengalaman bertemu langsung dengan jajaran pimpinan IUHPE dan memaparkan praktik promosi kesehatan di Indonesia menjadi proses pembelajaran yang penting,” ujarnya.
Peran Regional dan Agenda Ke Depan
Dalam peran barunya, Sri Widati berencana mendorong pertukaran praktik baik promosi kesehatan antarnegara di kawasan South West Pacific. Ia menilai Indonesia memiliki pengalaman yang relevan, terutama dalam penguatan peran masyarakat dalam pembangunan kesehatan.
Salah satu agenda yang direncanakan adalah memperkuat jejaring regional melalui konferensi dan forum kolaboratif IUHPE di tingkat kawasan. Upaya ini diharapkan dapat mendorong integrasi kebijakan promosi kesehatan lintas negara serta memperkuat posisi Indonesia dalam diskursus kesehatan global.
Di tingkat nasional, ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antarlembaga, organisasi profesi, dan komunitas untuk memperluas dampak promosi kesehatan.
“Promosi kesehatan membutuhkan kerja bersama. Tujuannya adalah membangun masyarakat yang memiliki pengetahuan, kemauan, dan kemampuan untuk meningkatkan derajat kesehatannya,” tutur wanita yang juga merupakan dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga itu.(*)
Kontributor: Khefti PKIP
Editor: Abdel Rafi



