
AMBON – Setelah sukses dilaksanakan di berbagai kota di Indonesia, Sinema Keliling kembali hadir. Kali ini, Ambon menjadi kota yang ditunjuk sebagai tempat penyelenggaraan Sinema Keliling pada tanggal 27 – 29 Oktober 2023 lalu.
Sinema Keliling merupakan salah satu program dari Roadshow Festival Film Bulanan 2023 yang yang didukung penuh oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan berkolaborasi dengan komunitas lokal, yaitu Kele Project dan Kelas Naskah.
Dengan mengusung konsep one stop entertainment, yaitu menonton film yang dipadukan dengan berbagai hiburan, seperti musik, pertunjukan tari, stand up comedy, dan melibatkan UMKM, Sinema Keliling hadir dalam upaya menggerakkan perekonomian kreatif di Ambon.
“Pengembangan ekonomi kreatif yang diintegrasikan dengan pariwisata secara berkelanjutan memerlukan sinergi, dan kolaborasi multi-stakeholder. Kita tidak bisa melakukannya sendiri, pemerintah pusat dan daerah, akademisi, swasta, media, masyarakat lokal, komunitas, pelaku kreatif perlu saling menghargai dan menghormati untuk selanjutnya dapat berkontribusi berperan, terlibat, bersinergi dan berkolaborasi bersama untuk membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia,” ungkap Imam Wuryanto, Koordinator Film, Direktorat Musik, Film & Animasi Kemenparekraf.
Ada 11 film pendek karya anak bangsa yang ditayangkan dalam Sinema Keliling Palu. Film-film pendek tersebut merupakan Film Terpilih Festival Film Bulanan dan film karya sineas setempat. Di antaranya Rumah Adat Latakua, Tahuri; Bunyi Pertama yang Keluar dari Bumi, Bersama Membangun Negeri, Waiting For Your Phone Call, Titipan Negeri Kepada Kami, Sebelum Besok Kembali, Sodara Seng Sedarah, Kampus Orang Basudara, Beta Manyasal, Short Film The Mulung dan Bale.
Acara ini dibuka dengan sambutan dari Imam Wuryanto selaku Koordinator Film, Direktorat Musik, Film & Animasi Kemenparekraf, kemudian dilanjutkan dengan dialog malam bersama Abdul Manaf selaku salah satu Founder Festival Film Bulanan dan tiga perwakilan komunitas lokal.
Selain itu, Sinema Keliling diisi dengan penampilan band, kesenian tradisional dan stand up comedy. Ada juga salam sapa sineas dan dialog malam. Serta turut dimeriahkan dengan UMKM di kota Ambon.
Berbagai tanggapan juga muncul, salah satunya dari Felix, pengunjung Sinema Keliling.
“Seru sekali, karena banyak sekali komunitas film namun tidak ada media yang menyalurkan. Jadi, semoga Sinema Keliling ini diadakan tiap tahun supaya teman-teman enggak merasa karyanya sia-sia,” kata Felix.
Senada dengan Felix, Opi pengunjung lainnya juga menyampaikan pendapatnya,
“Kegiatan ini sangat keren ya, saya sebagai anak muda yang enggak terlalu tertarik sama film, jadi seneng banget dan tertarik mengetahui film lebih banyak. Semoga juga lebih banyak anak-anak muda yang tertarik dengan film dan mengerti tentang film itu sendiri,” ungkap Opi.
“Melalui kolaborasi program ini kita bisa melihat perkembangan ekosistem industri film di Kota Ambon dan juga dari daerah lain yang terseleksi melalui program Festival Film Bulanan. Harapannya, kita bisa saling menghargai dan menghormati karena kita semua berhak mendapatkan rasa hormat, cinta, dan kesempatan yang sama memperkuat ekosistem perfilman Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan,” tutup Imam.
(ahmad/bus)