Wednesday, April 30, 2025
spot_img
HomeSosokGus Lilur, Si "Nelayan Gila" dari Situbondo yang Mau Cetak 1 Miliar...

Gus Lilur, Si “Nelayan Gila” dari Situbondo yang Mau Cetak 1 Miliar Lobster

Gus Lilur saat ditemui di rumahnya di Situbondo beberapa waktu lalu. (foto: IST)

SURABAYA, CAKRAWARTA.com– Kalau kamu dengar ada orang Indonesia yang mau memijahkan satu miliar lobster dalam waktu enam bulan, reaksimu mungkin akan sama seperti para akademisi dan pejabat dari berbagai negara: “Nggak masuk akal!”

Tapi bagi HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy, atau yang lebih dikenal sebagai Gus Lilur, justru di situlah letak keseruannya.

“Orang bilang mustahil? Ya makin seru dong,” kata Gus Lilur sambil tertawa kecil saat kami temui di salah satu hatchery milik perusahaannya di Situbondo, Jawa Timur.

Laki-laki berkacamata ini bukan sekadar pengusaha. Ia adalah pendiri dan pemilik BALAD Grup, induk usaha perikanan budidaya yang menaungi lebih dari 100 anak perusahaan. Bersama dua entitas lain—GLORA Grup dan PEBITALEKARA Grup—ia sedang ngebut mewujudkan apa yang disebutnya sebagai “pemijahan lobster skala dunia”.

Dan semua itu dimulai dari kampungnya sendiri.

Mimpi Yang Katanya Terlalu Besar

Proyek Gus Lilur ini niat banget. Ia dan timnya bakal membangun 100 set keramba, total 5.200 unit, masing-masing bisa menampung 200 ribu nauplisoma (bayi lobster super kecil). Kalau semua berhasil, maka Indonesia bakal punya satu miliar bibit lobster hidup yang bisa menghasilkan triliunan rupiah.

“Kalau survival rate-nya 50 persen aja, kita bisa panen 500 juta BBL (Benih Bening Lobster). Kalikan aja Rp 10.000 per ekor, itu udah Rp 5 triliun!” kata Gus Lilur, semangatnya nyaris kayak anak kecil nemu petasan baru.

Tapi, jangan salah. Di balik senyumnya, ada keberanian yang jarang dimiliki pebisnis lain.

Gagal? Ya Gagal. Terus Kenapa?

Ketika kami tanya, “Emang nggak takut gagal?”

Dia jawab santai, “Gagal itu biasa. Kita bukan ngejar jaminan sukses. Kita ngejar keberanian buat nyoba.”

Faktanya, sejauh ini belum ada satu pun negara, institusi riset, bahkan perusahaan raksasa dunia yang berhasil memijahkan lobster. Semua gagal.

Tapi justru karena belum ada yang bisa, Gus Lilur makin penasaran. “Kita ini negara laut, di garis khatulistiwa, laut kita paling kaya di dunia. Masak iya cuma jadi tempat nelayan asing nyari ikan? Nggak bisa gitu terus, Bro.”

Niatnya Bukan Hanya Uang

Buat Gus Lilur, proyek ini bukan soal jadi miliarder dari lobster. Tapi soal membuktikan bahwa Indonesia bisa jadi pionir, bukan pengekor.

“Kita bisa jadi kiblat perikanan dunia. Bukan cuma ngirim barang mentah, tapi menciptakan solusi. Menjadi tuan rumah di laut sendiri,” katanya.

Dan laut bukan cuma soal bisnis buat dia. Tapi soal harga diri bangsa.

Makanya, dia ngajak banyak anak muda lokal buat gabung. Dari Situbondo sampai Sumenep, dari desa ke desa, semua dilibatkan. Bukan cuma kerja, tapi belajar, tumbuh, dan bangga jadi bagian dari sejarah.

Gus Lilur, SI Nelayan Visioner

Yang menarik, meski sekarang pegang kendali bisnis raksasa, Gus Lilur tetap menyebut dirinya “Nelayan Nusantara”.

“Saya ini nelayan. Cuma bedanya, saya nggak cari ikan, saya cari peluang. Di laut yang sama, tapi dengan cara yang beda,” kata pria bergelar Kanjeng Pangeran Edo Yudha Negara itu.

Ketika ditanya soal jaminan keberhasilan, dia cuma jawab tiga kata: “Ada Allah. Bismillah.”

Simple. Tapi deep banget.

Dari Desa Mengguncang Dunia

Nggak ada yang tahu apakah proyek ini bakal sukses. Tapi satu hal yang pasti: keberanian seperti ini harusnya dapat panggung lebih luas.

Karena kadang, revolusi nggak lahir dari kota besar. Tapi dari desa kecil, dari hatchery sunyi, dan dari seorang pemuda NU yang berani bilang, “Biar kami yang coba duluan.”

Dan siapa tahu, nanti di buku-buku sejarah perikanan dunia, akan tertulis: Pemijahan lobster pertama yang berhasil dilakukan oleh anak muda dari Situbondo, Indonesia. Namanya: Gus Lilur.”

(Tommy/Rafel)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Terbaru

Most Popular