
JAKARTA, CAKRAWARTA.com – Enam atlet panjat tebing terbaik Indonesia resmi diberangkatkan pada Minggu (13/7/2025) sore dalam misi bersejarah yaitu menaklukkan Nameless Tower, bagian dari kompleks Trango Tower di Pakistan yang merupakan salah satu tebing tertinggi dan paling ekstrem di dunia dengan ketinggian mencapai 6.251 mdpl.
Mereka adalah bagian dari tim Indonesia Big Wall Expedition (IBEX) yang tergabung dalam Ekspedisi Merah Putih Trango Tower 2025 (EMPTT 2025). Target mereka bukan main-main yaitu mengibarkan Bendera Merah Putih di puncak melalui jalur pemanjatan legendaris ‘Eternal Flame’, sebuah rute vertikal sejauh 1.100 meter yang dikenal sebagai salah satu lintasan paling sulit di planet ini.
30 Hari Menantang Maut di Negeri Salju
Ekspedisi ini dirancang berlangsung selama 30 hari, dimulai dari keberangkatan pada 13 Juli 2025. Tim akan melakukan trekking menuju Basecamp Ascoli selama empat hari, sebelum memulai pemanjatan besar-besaran pada 25 Juli hingga 10 Agustus 2025 mendatang.
Jalur ini bukan untuk pemula. Terletak di ketinggian lebih dari 5.000 meter di atas permukaan laut, medan pendakian menuntut ketahanan fisik luar biasa dan keterampilan panjat kelas dunia.
Belum cukup? Para atlet IBEX juga akan bertarung melawan cuaca ekstrem: suhu siang hari berkisar antara -4 hingga 7 derajat Celsius, ditambah ancaman monsun, curah hujan tinggi, serta pencairan gletser yang bisa kapan saja memutus jalur dan memicu longsoran es.
Siap Hadapi Segala Risiko
Menghadapi tantangan berbahaya ini, Ketua IBEX sekaligus pemimpin ekspedisi, Freden Sembiring, menegaskan bahwa tim telah menjalani persiapan matang selama dua tahun.
“Kami membekali seluruh anggota dengan kemampuan vertical rescue dan teknik evakuasi di medan ekstrem. Setiap anggota siap menjadi pemimpin penyelamatan jika kondisi darurat terjadi,” ungkap Freden.
Misi Kebangsaan: Indonesia Ukir Sejarah di Langit Asia
Jika berhasil, IBEX akan mencatatkan Indonesia sebagai negara Asia pertama yang mampu menaklukkan rute Eternal Flame yang mana prestasi sebelumnya hanya diraih oleh pemanjat dari Eropa dan Amerika.
“Ini bukan hanya untuk IBEX, tapi untuk INDONESIA,” tegas Freden penuh semangat. “Panjat tebing bukan sekadar olahraga bagi kami, ini adalah hidup kami. Sepanjang hidup, kami akan terus memanjat tebing.”
Tak hanya soal olahraga, ekspedisi ini juga menjadi bagian dari peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Pakistan. Pembina ekspedisi, Mayjen TNI (Purn) Asro Budi, menyebut misi ini sebagai bentuk diplomasi aktif melalui jalur tak biasa.
“Merupakan kehormatan besar membawa nama bangsa dan menjadi jembatan kerja sama antarnegara melalui panjat tebing,” tandas Asro Budi.(*)
Editor: Abdel Rafi