
Amal yang Diterima: Bukan Banyaknya, Tapi Sampainya
Haji bukan hanya ritual tubuh, tapi perjalanan jiwa. Dalam setiap tahapan, kita membawa harapan. Dan dari harapan-harapan itu, terkumpul satu untaian doa yang sering kita baca dan lafalkan:
اللَّهُمَّ حَجًّا مَبْرُورًا، وَسَعْيًا مَشْكُورًا، وَذَنْبًا مَغْفُورًا، وَعَمَلًا صَالِحًا مَقْبُولًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا وَاسِعًا، وَتِجَارَةً لَنْ تَبُورَ
Ya Allah, karuniakanlah kepada kami haji yang mabrur, sa’i yang disyukuri, dosa yang diampuni, amal saleh yang diterima, rezeki yang baik dan luas, dan perniagaan yang tidak merugi.
Berikut permohonan yang keempat:
وَعَمَلًا صَالِحًا مَقْبُولًا
…dan amal saleh yang diterima.
Ini bukan sekadar tentang melakukan amal, tapi tentang diterimanya amal itu. Karena tak semua amal otomatis sampai ke langit. Dan tidak semua yang terlihat baik di mata manusia, lulus di hadapan Allah.
Bukan Banyaknya, Tapi Sampainya
Sering kali kita terjebak dalam kuantitas. Jumlah sedekah, banyaknya ibadah, banyaknya kegiatan. Tapi apakah semua itu diterima?
“Sesungguhnya Allah hanya menerima dari orang-orang yang bertakwa.”
(QS Al-Ma’idah: 27)
Bukan amalnya yang paling besar, tapi niatnya yang paling bersih dan jalurnya yang paling lurus. Dalam istilah fiqih, disebut mutaba’ah: mengikuti tuntunan Nabi. Dan dalam ranah batin, disebut ikhlas: hanya karena Allah.
File yang Gagal Diupload
Bayangkan kita mengunggah file ke server. Jika koneksi tidak stabil, jika format salah, atau jika kapasitas melampaui batas, maka file akan gagal diunggah, meskipun prosesnya terasa sudah dilakukan.
Begitu juga amal. Ia bisa gagal “terkirim” ke langit, diantaranya karena:
Ada niat riya’ di dalamnya,
Tidak sesuai tuntunan,
Ada hak orang lain yang dilanggar.
Haji: Ladang Amal atau Ladang Gagal?
Haji adalah amal besar. Tapi ia bisa jadi sia-sia kalau tak dilakukan dengan adab dan hati. Bahkan, bisa jadi dosa kalau membawa kesombongan baru, atau jika sepulangnya tak ada perubahan perilaku.
Rasulullah SAW bersabda:
“Betapa banyak orang yang berpuasa, tapi tak dapat apa-apa kecuali lapar dan haus. Dan betapa banyak orang yang salat malam, tapi tak dapat apa-apa kecuali begadang.”
(HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Lalu bagaimana dengan haji? Apakah kita hanya membawa lelah dan status?
Menjaga Amal Seperti Menjaga Email Konfirmasi
Kalau kita baru saja memesan tiket penting, kita pasti simpan baik-baik email konfirmasinya. Begitu juga amal saleh. Setelah melakukannya, jaga dengan istighfar, dengan menjauhi dosa, dan dengan tidak menyombongkan amal.
Ali bin Abi Thalib pernah berkata:
“Lebih aku khawatir amalku tidak diterima, daripada tidak sempat beramal.”
Ya Allah, Terimalah Amal Kami
اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Ya Allah, terimalah amal kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Jadikan setiap langkah thawaf, setiap tetes air mata di Arafah, dan setiap sujud yang panjang itu… bukan hanya sah, tapi sampai.
InsyaAllah, seri berikutnya akan membahas permohonan kelima:
Rezeki yang Baik dan Luas
Apakah rezeki selalu tentang angka? Bagaimana mengukur keberkahan dalam ketercukupan?
FIRMAN ARIFIN
Dosen PENS dan Jamaah Haji 2025 Kloter 92 Nurul Hayat



