
Sa’i yang Disyukuri: Syukur dalam Gerak, Harap dalam Keletihan
اللَّهُمَّ حَجًّا مَبْرُورًا، وَسَعْيًا مَشْكُورًا، وَذَنْبًا مَغْفُورًا، وَعَمَلًا صَالِحًا مَقْبُولًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا وَاسِعًا، وَتِجَارَةً لَنْ تَبُورَ
Doa yang kedua:
اللَّهُمَّ سَعْيًا مَشْكُورًا
Ya Allah, karuniakanlah sa’i yang disyukuri.
Syukur Bukan Hanya Hasil, Tapi Proses
Sa’i bukan sekadar lari-lari kecil antara Shafa dan Marwah. Sa’i adalah simbol perjuangan: bolak-balik, berulang, tak langsung nampak hasil, tapi tetap dijalani. Dan Allah mencatat langkah itu sebagai ibadah.
Langkah yang Disyukuri Langit. Siti Hajar berlari bukan karena ia tahu ada air di Marwah. Ia berlari karena yakin Allah takkan meninggalkannya. Maka, sa’i bukan lari karena tahu jawabannya, tapi karena yakin bahwa Allah melihat usaha kita.
Gerak Tanpa Hasil Itu Tetap Bernilai.
Kita sering merasa gagal karena belum sampai. Tapi sa’i mengajarkan bahwa proses itu sendiri bisa bernilai ibadah, bahkan jika kita belum melihat hasilnya.
“Bekerjalah kalian, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat amal kalian...” (QS At-Taubah: 105)
Pompa Manual dalam Tangki Besar
Bayangkan sebuah pompa tangan yang terus ditekan, walau air belum terlihat keluar. Tapi tekanan itu sedang membentuk aliran dari bawah tanah. Sa’i adalah tekanan berulang. Mungkin belum kelihatan hasilnya. Tapi sabarlah, karena Allah tidak menyia-nyiakan peluh dan harap.
Lelah yang Dilihat Allah
اللَّهُمَّ سَعْيًا مَشْكُورًا
Ya Allah, syukurilah setiap langkah kami. Bahkan saat kami belum tahu ke mana ini berakhir, bahkan ketika kami hanya bolak-balik dalam harapan.
InsyaAllah, kita akan lanjutkan dalam artikel berikutnya:
Seri 3: Dosa yang Diampuni
Apa arti ampunan dalam perjalanan spiritual? Mengapa manusia yang terus salah justru paling dekat dengan rahmat-Nya?
FIRMAN ARIFIN
Dosen PENS dan Jamaah Haji 2025 Kloter 92 Nurul Hayat



